MALRA,MALUKU – Ohoi (Desa-red) Soinrat, kecamatan Kei Besar, kabupaten Maluku Tenggara (Malra), masuk dalam salah 1 nominasi Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2023.
Sejauh ini, Pemda Malra melalui Dinas Pariwisata setempat, telah melakukan upaya-upaya persiapan dengan terus berkoordinasi melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan masyarakat serta pemerintah ohoi setempat.
Demikian disampaikan Kepala Dinas Pariwisata (Kadispar) Malra, Sarah Far-Far, melalui sambungan telepon, Kamis (25/05/2023).
” Kami berharap sinergitas dan kolaborasi Pemda Provinsi Maluku, dalam menunjang visitasi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, pada bulan Juni mendatang,” terang Kadispar.
Menurutnya, sebagai penanggung jawab teknis di lapangan, kami merasa bersyukur Soinrat masuk dalam 25 besar nominasi ADWI.
Untuk langkah awal, lanjutnya, pada April kemarin Dispar Malra telah melakukan Bimtek Transformasi Digital Desa Wisata untuk Pokdarwis dan Pengelola Home Stay yang ada di Soinrat, dengan narasumber Irwan Thamrin dari Master of Sustainable Unpad yang kami hadirkan selama 2 hari.
” Bimtek tersebut meliputi basic training, latihan, sampai pada penggunaan promosi wisata berbasis digital agar lebih efektif dan efisien,” singkatnya.
Ketika disinggung terkait support anggaran, Far-Far memberikan penjelasan.
” Dari sisi anggaran, memang kami tidak punya karena muncul di pertengahan tahun. Dimana, anggaran sudah didudukan dari tahun lalu. Namun, kami berbesar hati dan optimis kami tetap jalan. Kita memang ditantang untuk mempersiapkan Soinrat dan itu tidak gampang,” ungkapnya.
Namun sebagai dinas teknis, akuinya, kami tetap jalin koordinasi dengan pemerintah daerah dan Dispar provinsi untuk menyiapkan berbagai penilaian untuk memenuhi indikator- indikator yang ada, dalam rangka penilaian ADWI 2023.
” Besar harapan kami, kami tidak berjalan sendirian. Pemda tetap menunjang Soinrat, desa di Kei Besar,” harapnya.
Kei Besar juga memiliki potensi wisata luar biasa dengan air terjun yang begitu megah, dengan cagar alam berisi burung-burung langka yang luar biasa. Kemudian, ada pulau Karodi di depan Soinrat yang mempunyai makna cerita rakyat. Ada Danau Tahaiko dan beberapa destinasi unik lainnya.
Dirinya menambahkan, Soinrat bukan daerah terpencil. Dari akses perhubungan, sangat menunjang.
” Misalnya, turun dari pesawat langsung ke pelabuhan motor hanya butuh waktu 15 menit sudah sampai ke destinasi wisata. Kita akan mendorong dengan keterbatasan yang kita miliki, itu wujud komitmen Dispar Malra, ” pungkas Kadis yang baru dilantik beberapa waktu lalu tersebut. (Vera)
