AMBON,MALUKU – Asosiasi Sopir Angkot Kota Ambon (ASKA), mengancam akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran jika keberadaan transportasi berbasis aplikasi online atau ojeg online (ojol), masih terus beroperasi di kota Ambon.
Hal tersebut dikemukakan Paulus Nikijuluw selaku Ketua ASKA, Kamis (30/03/2023), di Baileo Karang Panjang, Ambon.
” Dalam jangka waktu satu minggu pemerintah tidak tegas menyikapi tuntutan, kami akan menggelar aksi demonstrasi besar-besaran, selama 3 hari,” tegasnya.
Dijelaskan, kita punya lebih dari 300 armada angkutan kota yang tergabung dalam ASKA, belum lagi sopir yang diperbantukan. Tinggal dikalkulasikan saja berapa banyak.
Bukan hanya dari asosiasi angkot, lanjutnya, kami juga telah berkomunikasi bersama para tukang ojeg, mereka sudah bersiap bersama-sama menggelar aksi ini.
” Kami ini di pihak yang dirugikan, kami merasa resah dengan tarif ojol yang terlampau murah, bagaimana kelangsungan hidup kami, jika pendapatan per hari menurun drastis,” kesal Nikijuluw.
Untuk itu, dengan segala kerendahan hati kami minta dibantu, agar penghasilan kami baik, dan kami bisa menghidupi keluarga kami.
Diketahui, dengan beroperasinya transportasi berbasis aplikasi, angkutan konvensional semakin tergeser.
Salah satu pengguna aplikasi Ojol, Fitria, turut beri penilaian.
” Ojol ini kan praktis. Sekali klik jemput di titik sesuai pemesanan, harganya juga murah, pelayanannya baik dan sopan. Kan sudah ada tarifnya, jadi tidak perlu lagi ada penambahan, jika tidak disepakati bersama antara pengemudi dan penumpang,” pungkasnya. (Vera)
