Berita Parlemen

Modus Utang Akreditasi, Dirut Haulussy Tagih Pungli Insentif Nakes

AMBON,MALUKU – Pasca pencairan insentif Tenaga Kesehatan (Nakes) tahun 2022 yang tuai berbagai polemik, kini Dirut RSUD Haulussy, Nazaruddin, kembali meminta pungutan liar dengan dalih utang akreditasi sebesar 45 juta rupiah.

Diketahui total pembayaran insentif kepada 1.032 Nakes, telah dibayarkan walaupun secara bertahap sesuai dengan kesepakatan tim juknis yakni, presentasenya 50 untuk nakes dan 50 untuk pihak RSUD dan dibayarkan sebelum Lebaran.

Salah 1 Nakes yang enggan namanya dipublish, Senin (24/04/2023) menjelaskan, berbagai permasalahan yang mengemuka terkait pencairan insentif nakes.

” Nazarudin menggelar pertemuan yang mengemukakan bahwa akan ada pemotongan dengan ketentuan, yang memiliki Nomor Induk Pegawai (NIP) dikenakan biaya sebesar 50 ribu rupiah. Untuk struktural 100 ribu, untuk dokter 150 ribu secara keseluruhan,” ungkapnya.

Dijelaskan, ketentuan pembayaran harus melalui rekening bank jadi tidak bisa dipotong secara otomatis, maka dirinya meminta pemotongan secara manual.

” Kita memang sudah diperintahkan kumpul uangnya, alias masing-masing ruangan kumpul manual baru disetorkan ke atas (Dirut-red),” terangnya.

Menurutnya, kami tidak masalah mengumpulkan karena rentang waktu pencairan harus menunggu setahun, jadi biar tidak ribet ikut saja apa yang diminta pimpinan, namun yang kita persoalkan prosedur selanjutnya bagaimana.

Namun ironisnya, tidak memakai kuitansi, cap dan sebagainya. Hanya sepihak dikumpulkan saja. Jika dikalkulasikan jumlah Nakes yang menerima insentif, sudah melebihi utang terus sisanya dikemanakan ?

Lebih lanjut, dirinya menjelaskan, kami tidak bisa apa-apa karena di intimidasi oleh Nazzarudin yang tidak segan-segan menahan gaji dan tunjangan Nakes.

” Kami minta perhatian serius dari pemerintah daerah, juga Komisi IV DPRD Maluku yang bermitra dengan pihak rumah sakit milik pemerintah ini, agar segera direkturnya dicopot saja,” pintanya.

Diberitakan sebelumnya, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Maluku Rovik Afifudin yang merasa jengah dengan ulah Nazaruddin menyatakan, Saya meminta konsistensi pernyataan akan mengevaluasi Dirut Haulussy, agar segera dibuktikan, sudah sejauh mana progres dari evaluasi dari Nazzaruddin.

Pasalnya, menurut Legislator PPP tersebut, kinerja dari Nazzaruddin memang dianggap kontroversial, dengan kebijakan yang terkesan menyusahkan tenaga kesehatan (nakes), sudah seharusnya diganti dengan yang lebih baik. (Vera)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top