AMBON,MALUKU – Tiket pesawat tujuan Ambon ke Tual kembali meroket dengan harga fantastis yang mustahil digapai masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Bagaimana tidak, harga tiket dari maskapai Wings dibanderol dengan harga Rp. 2.201.200 per orang sampai dengan Rp. 2.300.000 an, dengan rincian dalam seminggu hanya melayani 1 sampai 2 kali penerbangan.
Sehingga, muncul spekulasi baru adanya monopoli penerbangan oleh maskapai tertentu.
Kenaikan harga tiket ini, memang di indikasi mematikan sektor pariwisata Malra karena dengan sendirinya mengurangi wisatawan domestik maupun mancanegara, juga mempengaruhi sektor investasi di 2 wilayah administrasi Malra dan Tual tersebut.
Menanggapinya, Saudah Tethool, Legislator dapil IV yang mencakup, Tual, Maluku Tenggara dan Aru, Rabu (29/03/2023) angkat bicara.
” Pemerintah daerah kabupaten Malra, secepatnya bekerjasama dengan pihak maskapai penerbangan baru, sehingga harga tiket bisa ditekan, jangan membebani masyarakat,” kata Tethool.
Menurutnya, penggunaan pesawat ini menjadi urgent. Dimana, digunakan untuk urusan mendadak dan perlu, bukan hanya ASN tetapi masyarakat yang membutuhkan transportasi cepat tanpa memakan waktu.
Srikandi Gerindra ini menilai, tentunya juga berimbas meredupkan pariwisata Malra dan kota Tual. Kami berharap pemerintah kabupaten bekerjasama dengan pihak penerbangan, untuk menekan harga tiket pesawat sehingga bisa kembali normal seperti biasanya.
Ketika disinggung mengenai dugaan kuat ada monopoli penerbangan dari maskapai Lion Grup, Tethool tegaskan, akan melapor ke pemerintah pusat.
” Akan kita laporkan ke pemerintah pusat dalam penyampaian aspirasi, agar ada kajian kembali terkait kenaikan harga tiket, jangan ada pihak maskapai yang main-main dengan hal ini, akan kita sikapi serius,” pungkas Wakil Ketua Komisi III DPRD Maluku ini.
Sekedar tahu, beroperasinya penerbangan seminggu 2 kali, diduga pihak Lion mengambil kesempatan dengan harga jual tiket Tual-Ambon diatas 1 juta yang terkadang ada pada kisaran Rp. 1.273.000 – Rp. 1.300.000 . (Vera)
