Hot News

Camat Kebut Diduga Pakai Dana PKK Main Sabung Ayam

LANGGUR,MALUKU – Kuat dugaan, setoran uang untuk membiayai kegiatan TP PKK di Kecamatan Kei Besar Utara Timur (Kebut), Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), mengalir ke arena judi sabung ayam.

Hal tersebut diungkapkan Tokoh Pemuda Kebut, Breakmans Reyaan saat dihubungi INTIM NEWS, melalui sambungan telepon, Senin (06/03/2023).

” Kurang lebih sudah satu tahun setiap phoi harus menyetor uang sebesar Rp 3,5 juta. Dan jika disetor oleh 30 Ohoi saja, maka  jumlah setoran itu mencapai Rp 105 juta,” ungkapnya.

Dijelaskan, uang tersebut disetor ke pihak Kecamatan Kebut, dengan tujuan awalnya untuk membiayai kegiatan-kegiatan yang telah dirancangkan oleh ibu-ibu TP PKK. Tetapi, informasi yang kami dapatkan, jika uang yang disetor itu dihabiskan di arena judi sabung ayam.

Pasalnya, setoran untuk kepentingan TP PKK tersebut, belakangan baru diketahui jika kegiatan-kegiatan yang dimaksudkan itu tidak berjalan.

” Sebenarnya arena judi sabung ayam tersebut pernah dibubarkan oleh aparat keamanan. Namun tidak tahu mengapa, lokasi perjudian tersebut kembali berjalan,” bebernya.

Olehnya itu, Reyaan mendesak Kejaksaan Negeri (Kejari) Tual, untuk lakukan proses pemeriksaan terhadap Camat Kebut, terkait dengan dugaan penyelewengan anggaran yang disetor oleh ohoi.

” Kami meminta pihak Kejaksaan, untuk meminta keterangan dari Kepala-Kepala Ohoi atau Pejabat Kepala Ohoi di Kecamatan Kei Besar Utara Timur, terkait kebenaran setoran itu,” pintanya.

Dirinya juga meminta DPRD Kabupaten Malra untuk memanggil Camat Kebut, meminta penjelasannya, terkait dengan dana setoran dimaksud.

” Karena ini sudah menyangkut dengan etika dan perilaku pejabat, yang notabene harus jadi panutan dan teladan,” pungkasnya.

Terpisah, Camat Kei Besar Utara Timur Chandra Namsa yang menghubungi INTIM NEWS, membantah dugaan tersebut.

” Memang benar di tahun 2022 itu, ada kegiatan penagihan yang bersumber dari dana ohoi ke pihak kecamatan sebesar Rp 3.5 juta. Namun, ada sekitar 9-10 ohoi yang belum mengumpulkan dana tersebut,” ungkapnya.

Jadi, kegiatan belum jalan hingga saat ini karena belum tersedia anggaran yang mencukupi, mengingat siklus pencairan dana desa yang tidak semua sekaligus.

” Hingga saat ini, uang tersebut masih ada di kas kecamatan Kebut,” tegasnya.

Camat juga mensinyalir, ada beberapa ketidakpuasan dampak dari perombakan pejabat ohoi yang menimbulkan pro kontra, sehingga muncul isu ini di publik.

” Beberapa waktu lalu, memang ada perombakan Pejabat Ohoi (PJO), yang dinilai kinerjanya tidak bagus dan menimbulkan polemik karena pihak DPRD Malra pun ikut mempressure dengan menitipkan calonnya, namun saya tidak menggubris,” ungkapnya

Untuk itu dirinya menegaskan, selama ini saya tidak pernah menggunakan anggaran Musrenbang atau PKK untuk aktivitas judi.

Disinggung kesediaannya diperiksa oleh penegak hukum dirinya menyatakan, siap kapan saja dipanggil. (Vera)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top