JAKARTA,INTIM NEWS – Mercy Barends, Anggota DPR RI Komisi VII, mengungkapkan, puluhan mesin PLTD yang diperuntukan penggunaannya untuk wilayah Maluku dan Maluku Utara, sementara dalam proses pengiriman dari luar negeri.
Hal ini diungkapkan Mercy, usai Ramah Tamah 8 Senator dan Legislator RI dapil Maluku, bersama Pimpinan dan Anggota DPRD Maluku, di salah 1 restoran ternama di Jakarta, Senin malam (30/01/2023).
” Pesanan mesin PLTD oleh PLN, masih dalam proses pengiriman dari luar negeri. Pesannya di Jerman. Termasuk mesin PLTD usulan PLN cabang Tual dan Maluku Tenggara. Mesin-mesin PLTD ini, lagi diupayakan dan diusahakan sebelum Lebaran sudah tiba di Indonesia untuk di distribusikan ke wilayah- wilayah yang masih kekurangan kebutuhan listrik,” bebernya.
Kendati demikian, sebut Mercy, untuk mengantisipasi dan menutupi kekurangan kebutuhan listrik di kedua wilayah tersebut, Saya sudah berkoordinasi dengan pihak PLN UIP Maluku dan Tual Maluku Tenggara, pinjam dulu mesin dari wilayah lain di Maluku, sambil menunggu datangnya mesin baru.
Menurutnya, pembelian mesin baru, relokasi dan yang lainnya sebenarnya tidak diizinkan, lantaran sudah masuk pada masa transisi energi.
Dia mengaku, awal tahun 2022 lalu saat rapat Komisi VII DPR RI, terjadi perdebatan yang cukup serius, lantaran adanya surat yang dikeluarkan Kementerian ESDM yang berisikan moratorium pembelian mesin baru sejak tahun 2012.
“Padahal, seluruh jaringan trans lintas pulau-pulau di Maluku sebagian besar sudah terbangun, bahkan ada yang sudah mulai mengalami kerusakan. Surat dari Kementerian ESDM tersebut menjadi salah satu kendala, karena jika ada pembelian mesin baru, maka Kementerian ESDM akan berhadapan dengan KPK. Untuk itu, Komisi VII meminta agar surat tersebut dicabut. Akhirnya, dengan adanya kesepakatan dengan berbagai pihak, maka surat moratorium itu akhirnya dicabut,” tegas Mercy.
Politisi PDIP ini menyatakan, dari 34 provinsi yang ada saat itu, hanya Provinsi Maluku yang diperbolehkan untuk membeli mesin baru. Inilah yang menjadi dasar PLN untuk pengadaan mesin baru sejak tahun lalu.
Lebih lanjut dia mengatakan, setelah adanya pengadaan mesin baru yang sudah mulai terpasang, pihaknya akan menopang lagi dengan program Bantuan Pasang Baru Listrik (BPBL).
” Ini program pertama yang muncul per tahun kemarin. Karena sudah ada kompensasi bagi Pulau Jawa, maka kami minta anggaran bisa di relokasi, masuk ke daerah-daerah 3T di wilayah timur, dan juga daerah kepulauan. Program BPBL ini juga untuk mengantisipasi krisis listrik yang terjadi di daerah-daerah 3T,” pungkas anggota DPR RI asal daerah pemilihan Maluku ini.
Srikandi PDI Perjuangan ini mengajak masyarakat untuk bersabar menunggu mesin yang baru, tetapi tidak menolak apa yang diusahakan pihak PLN UIP Maluku menggunakan mesin PLTD bekas. Apa yang PLN lakukan, adalah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat. (ulin)
