Berita Parlemen

BGW Desak KPK Audit Anggaran Pembangunan Jembatan Dipul-Tettoat

AMBON,MALUKU – Ketua DPRD Maluku, Benhur George Watubun (BGW), mendesak Dinas PUPR Maluku, melalui satuan kerja Bina Marga bersama kontraktor pemenang tender proyek, dalam waktu dekat segera rampungkan Jembatan Penghubung Dian Pulau-Tetoatt, Kecamatan Hoat sorbay, Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).

Penegasan tersebut, disampaikan BGW via sambungan telepon seluler kepada INTIM NEWS, Senin (02/01/2023).

Benhur.G.Watubun – Ketua DPRD Maluku

“Jika dalam kurun waktu dua bulan Jembatan Dipul-Tettoat tidak kunjung rampung, kami akan minta dan desak KPK turun tangan,” tegas BGW.

Pasalnya, menurut data LPSE, anggaran yang dikucurkan untuk penyelesaian jembatan ini berkisar Rp 7,8 miliar dan sesuai waktu pengerjaan, harusnya rampung pada Desember 2022.

BGW yang juga Sekretaris PDI Perjuangan Maluku ini menjelaskan, pada bulan September lalu, Saya ke Ohoi Ngursit bersama Ketua Komisi I DPRD Maluku Amir Rumra, dalam rangka menghadiri peresmian air bersih oleh Bupati Malra, kami sempatkan waktu menengok pekerjaan tersebut. Menurut kontraktor dan pekerja, Desember sudah bisa difungsikan.

Namun, bebernya, tanggal 28 Desember saya menghadiri acara di Ohoira, kecamatan Hoat Sorbay, warga kembali
mempertanyakan kepastian penyelesaian jembatan Dipul- Tetoatt.

” Untuk itu, saya meminta kontraktor berikan kepastian penyelesaian jembatan. Jika masih tidak ada kepastian, kami minta KPK untuk turun tangan,” tegas BGW.

Diberitakan sebelumnya, pihak pemegang proyek kembali berdalih jembatan lengkung tersebut sudah beberapa tahun terbengkalai, sehingga ada kesalahan dalam pengerjaannya alias jembatan ada umurnya. Jika dipaksakan, tidak akan maksimal untuk aktivitas warga setempat.

Sebelumnya juga, BGW telah menekankan tidak akan main-main ataupun mentolelir alasan apapun mengenai keterlambatan sarana aksesibilitas masyarakat pesisir Hoat Sorbay yang telah mangkrak dari 2019 ini.

Mengingat warga setempat selama ini menggunakan sarana ketinting untuk penyeberangan, ini notabene cukup mengurus kantong, mengingat jaraknya yang cukup jauh dengan Langgur sebagai ibukota kabupaten dan Kota Tual. Sehingga, banyak warga yang menantikan kepastian penyelesaian jembatan penghubung tersebut. (Vera)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top