AMBON,MALUKU – Jembatan Dian Pulau-Tetoatt, kecamatan Hoat Sorbay, kabupaten Maluku Tenggara (Malra) kembali bermasalah. Dipastikan, akhir tahun 2022 jembatan tersebut akan rampung.
Ironisnya, jembatan tersebut pada awalnya direncanakan dikerjakan awal tahun 2022 namun PUPR berdalih anggaran sementara digodok karena diambil dari DPA SKPD, baru bisa dikerjakan di akhir 2022.
Tentunya limit waktu yang singkat, serta spesifikasi rumit jembatan lengkung yang sudah mangkrak sejak 2019 ini, menuai banyak asumsi buruk publik, apakah bisa selesai tepat waktu.
Namun, kembali PUPR bersikukuh jembatan tersebut bakalan rampung dan akan diresmikan oleh Gubernur Maluku Murad Ismail, yang notabene menyetujui Kata Akhir Fraksi PDI Perjuangan, terkait penyelesaian jembatan yang telah lama mangkrak tersebut.
Menanggapi keluhan masyarakat, serta postingan nada kekecewaan dari masyarakat pesisir kecamatan Hoat Sorbay, Ketua KNPI Maluku Arman Kalean angkat bicara, Rabu (13/12/2022).
” Saya pikir, narasi yang dibangun oleh PUPR sama sekali tidak bijak, kesannya “Tipu” masyarakat yang selama ini berharap penuh akan rampungnya aksesibilitas jembatan penghubung tersebut,” ujarnya.
Menurutnya, bertahun-tahun masyarakat dibebankan dengan biaya penyebrangan yang cukup besar, menggunakan ketinting sebagai sarana alternatif, bahkan terkadang kendaraan roda dua harus diangkut bersama manusia.
Kalean menilai, apa ini definisi kemerdekaan yang sesungguhnya. Masyarakat berteriak dan tercekik namun Pemda melalui dinas teknis kesannya masa bodoh dan justru akan menjadi sarana safari politik tanpa kepastian.
” Seharusnya, PUPR lakukan dahulu kajian sebelum kembali membangun, agar tidak beralasan umur jembatan sudah lama jadinya anggaran yang digelontorkan negara sebesar Rp 7,8 miliar menjadi tidak efisien jika molor lagi,” tandasnya.
Kalean yang juga merupakan akademisi aktif IAIN ini menambahkan, jika memang akan rampung pada Maret 2023 seperti informasi yang kita terima, maka kami minta PUPR bidang Bina Marga segera di evaluasi. Karena, kerjanya hanya menipu rakyat. Sebelumnya juga banyak anggaran yang “gelap” dalam pengerjaan erection jembatan. (Vera)
