AMBON,MALUKU – Dugaan kuat keterlibatan preman yang mengatur pasar Mardika, kota Ambon, memang sudah lama terendus.
Pasalnya, menurut pantauan media ini, retribusi pasar dalam sehari bahkan ditagih hampir 3 kali dari orang yang berbeda-beda.
Harga lapak juga kadang bervariasi, yang ditetapkan Pemkot Ambon tidak sama dengan yang disewakan, biasanya melonjak signifikan bahkan memaksa pedagang harus rela mencari pinjaman dengan bunga cukup tinggi.
Selain itu, di indikasikan ada keterlibatan preman yang mengatasnamakan orang, perusahaan atau asosiasi tertentu.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua Komisi I DPRD Maluku Jantje Wenno, Senin (10/10/2022) angkat bicara.
” Pemerintah kota harus sigap menggandeng aparat TNI/Polri, untuk memberantas tindakan premanisme yang mengintimidasi pedagang pasar,” pinta Politisi Perindo tersebut.
Menurutnya, pasar paling rawan angka kriminalitas karena salah satunya warga masyarakat akan menggunakan berbagai fasilitas belanja.
Untuk itu, Legislator dapil Kota Ambon ini menuturkan, segala bentuk tindakan premanisme harus hilang dari wajah kita Ambon, ini juga merupakan salah 1 keinginan masyarakat.
” Untuk memberikan keamanan dan kenyamanan bagi masyarakat, Penjabat Walikota Ambon jangan pernah takut dan gentar kepada siapapun,” ajaknya.
Dirinya menambahkan, dalam rangka mengatasi masalah yang dihadapi oleh para pedagang, siapkan formulasi terbaik untuk menuntaskan permasalahan yang sering dikeluhkan ini. (Vera)
Terinspirasi
Kaget
Lucu
Marah
Sedih
Bahagia
