LANGGUR,MALUKU – Mengusung misi hidupkan sektor ekonomi kreatif, Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Pemkab Malra) Gelar Fun Talkshow Bicara tentang Film.
Berlangsung di salah 1 cafe di Langgur, puluhan komunitas pekerja kreatif banjiri acara yang digelar pada Selasa (25/10/2022) malam, yang menghadirkan Guest Speaker aktor kawakan Dedi Mizwar, Director Of Photography Yudi Datau, Creatif Director Zairin Bajeber dan dipandu oleh MC kocak Temon.
Penampilan pembuka musikalisasi puisi, disajikan Awan Lingkar yang terdiri dari Emus Larmawata, Muhammad Fahd Difinubun, lewat sentuhan beberapa kolaborasi instrumen alat musik.
Dalam Talkshow yang digelar, Aktor Kawakan Dedi Mizwar secara gamblang menjelaskan, film merupakan refleksi dari realita sosial, atau bisa dikatakan kejadian keseharian yang disajikan kembali dalam bentuk visual, yang dapat menyerap perhatian dari masyarakat luas penggemar film.
” Di era sekarang ini, seharusnya kita lebih cenderung ke pengembangan ekonomi kreatif (Ekraf). Tentunya, yang akan melibatkan banyak pekerja seni kreatif, sekaligus pembukaan lapangan kerja baru.
Misalnya saja, sebutnya, Korea yang merefleksikan kebudayaan, bahasa gaya hidup melalui film berhasil dijual hingga belahan dunia. Tidak bisa dipungkiri, showbiz Korea mengubah mindset pemikiran anak muda. Itu yang harus ditiru anak muda Kei bagaimana mengubah mindset.
” Jangan ke Pegawai Negeri Sipil (PNS) saja, masih banyak kok lahan-lahan kreatif yang bisa digali,” pungkas Pemeran Naga Bonar Jadi Dua ini.
Sementara itu, di kesempatan yang sama, Bupati Maluku Tenggara Thaher Hanubun juga berpesan kepada anak muda Kei.
” Jangan patah arang, jadikan perbedaan itu sebagai aset menata daerah ini lebih baik ke depan,” ajak Bupati yang dikenal dekat dengan pekerja kreatif tersebut.
Menurutnya, 1 hal yang perlu dijaga, persatuan dan kesatuan diantara kita, anak muda punya kemampuan merubah dunia dan saya punya keinginan besar bagi anak muda Malra dan Kota Tual. Yang lain bisa, kita juga harus bisa.
” Semoga suatu saat, film dokumenter Nen Dit Sakmas bisa diangkat menjadi kisah yang menginspirasi,” harap Bupati.
Senada dengan Bupati Malra, salah 1 pekerja kreatif dari Adfuntour Kei Irsyad Reinhard Renuat, juga menyampaikan apresiasi besar kepada Pemkab Malra.
” Ini luar biasa, suatu terobosan besar bagi kami para pekerja kreatif dan baru pertama kali digelar di daerah yang boleh dikatakan pedalaman ini,” ungkapnya.
Dijelaskan, dari sisi diskusi yang digelar tadi sangat berbobot. Jujur saja, itu sangat susah kita dapatkan, moment ini sangat langka, yang punya akses menghadirkan mereka sudah pasti hitung orang juga.
Dalam hal ini, akuinya, Bapak Bupati Malra lumayan jeli untuk melihat kondisi yang ada, juga memberdayakan anak muda lewat sektor ekonomi kreatif.
Tak lupa dirinya pun berpesan kepada generasi muda Kei.
” Mari ubah mindset, jangan pernah menyerah dengan apa yang dikerjakan. Kalau menyerah di depan dengan keterbatasan kamong kalah,” sebutnya dengan aksen lokal. (Vera)
