JAKARTA,INTIM NEWS – Diketahui, Penjabat Bupati Maluku Tengah (Malteng), tengah gencar melakukan lobi di pemerintah pusat guna percepatan pembangunan di negeri bertajuk Pamahanunusa tersebut.
Kali ini, Kadis PUPR Provinsi Maluku ini, terpantau sementara membangun kerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dibidang pangan untuk mengelola sumber daya alam di daerah itu.
Penjabat Bupati Malteng memboyong sejumlah Kepala Dinas (Kadis) yakni, Kadis Ketahanan Pangan, Kadis Perikanan, Kadis Perhubungan, Asisten 1 Pemkab Malteng dan sejumlah Kepala Bagian di Pemkab Malteng, bertemu Direktur PT Perikanan Indonesia Sigit Muhartono, Direktur PT Rajawali Nusantara Indonesia Persero Adhi Cahyono Nugroho dan Direktur Operasional PT Perikanan Indonesia Fajar Hadisasono di Waskita Rajawali Tower di jalan MT Haryono nomor 12 Jakarta Timur, Rabu (05/10/2022).
Penjajakan kerjasama ini, baru pernah dilakukan dengan kabupaten dan kota di Maluku. Kabupaten Malteng menjadi daerah percontohan kerjasama, dengan Perusahaan BUMN seperti di bidang Perikanan, Ketahanan Pangan, Peternakan, dan Perkebunan. Tindaklanjut kerjasama, akan dilakukan penandatanganan Momerandum of Understanding (MoU) atau Perjanjian Kerja Sama (PKS).
Tidak hanya itu, untuk menindaklanjuti kerjasama itu, para direktur perusahaan yang bernaung di BUMN, bakal mendampingi Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmojo berkunjung ke Masohi, ibukota Malteng.
” Selaku Penjabat Bupati Kabupaten Maluku Tengah, saya menyambut dengan gembira dan memberikan apresiasi atas terlaksananya pertemuan dihari ini,” kata Marasabessy dalam pertemuan itu.
Marassabessy mengapresiasi sambutan Direktur Operasional PT Perikanan Indonesia Fajar Hadisasono dan jajaran direksi lainnya yang sangat luar biasa.
” Ini pertanda baik, bagi kami untuk menjajaki agenda-agenda kerjasama yang lebih strategis ke depannya,” ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, dirinya menggambarkan potensi sumber daya alam yang tersedia di Kabupaten Maluku Tengah. Terutama untuk sektor unggulan prioritas, yang menjadi konsentrasi dirinya antara lain, sektor perikanan, peternakan, perkebunan dan pertanian.
” Di hadapan Saya, orang-orang hebat jajaran Direksi BUMN Perikanan Indonesia yang memiliki kapasitas dan kewenangan untuk memberikan kontribusi dan dukungan, bagi sektor perikanan di Kabupaten Malteng. Saya yakin, data potensi perikanan di Maluku, khususnya Maluku Tengah, sudah tersedia dan menjadi bahan evaluasi BUMN Perikanan Indonesia,” ujarnya.
Jelasnya, saya perlu memaparkan kembali agar menjadi acuan bapak-bapak dalam perumusan program dan anggaran pengembangan sektor perikanan dan tentunya, harapan kami agar Kabupaten Maluku Tengah akan memperoleh manfaat dari pertemuan ini.
Untuk sektor perikanan dalam roadmap perikanan Maluku, jelas Ketua Umum Ikatan Alumni Universitas Pattimura ini, Maluku Tengah memiliki 2 WPI potensial yakni Banda dan Seram.
” Potensi perikanan laut di Kabupaten Maluku Tengah sebanyak 873,50 ribu ton, yang saat ini telah dimanfaatkan sebesar 142,77 ribu ton atau 16,34 persen, dengan nilai produksi sebesar Rp. 1,62 Triliun. Masih terdapat peluang pengembangan potensi perikanan laut sebesar 83,66 persen,” paparnya.
Dari data tersebut, lanjut Marassabessy, harusnya potensi perikanan Maluku Tengah akan memberikan dampak signifikan terhadap PAD dan kesejahteraan masyarakat, terutama masyarakat nelayan.
” Namun kondisi ideal tersebut, masih jauh dari harapan. Selama ini, kabupaten Malteng sangat terkendala pada jalur distribusi hasil produksi sektor unggulan dimaksud. Hal ini, diakibatkan minimnya fasilitas pendukung terutama untuk alat pengangkutannya. Selain itu, masih minimnya sentuhan teknologi dalam memajukan kapasitas produksi, guna memenuhi kebutuhan pasar,” terangnya.
Dirinya berharap, melalui pertemuan ini ada dukungan dari para direktur, sekalian guna mengatasi sejumlah persoalan yang telah dijelaskan, sehingga dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, percepatan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
” Saya optimis melalui komunikasi, koordinasi dan kolaborasi yang baik, akan memberikan dampak signifikan bagi daerah kami,” pungkas Marasabessy.
Sekedar tahu, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) merupakan Perusahaan yang ditetapkan Pemerintah melalui Kementerian BUMN sebagai Holding Pangan.
Holding pangan dengan Corporate brand ID FOOD, beranggotakan 5 anggota diantaranya PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari dan PT Garam.
Hadirnya Holding Pangan adalah untuk mewujudkan 3 objektif itama yaitu mendukung ketahanan pangan nasional, meningkatkan inklusivitas petani, peternak dan nelayan hingga menjadi perusahaan pangan berkelas dunia. (Vera)
