LANGGUR,MALUKU – Ikatan Pemuda Pelajar Mahasiswa Wandan (IPPMAWAN), meminta masyarakat Kabupaten Maluku Tenggara (Malra), khususnya warga Elat, Kei Besar, agar tidak mempercayai isu-isu yang beredar pada bentrok antara Ohoi Bombai dan Elat.

Tinjauan IPPMAWAN di Rumah Sakit Tempat Para Korban Luka Bentrok Elat- Bombai di Rawat
Melalui sambungan telepon, Sekretaris Umum DPP IPPMAWAN, Samad Serang, Jumat (07/10/2022), menyampaikan himbauan tersebut.

Simbol-Simbol Agama Katolik Yang Diamankan ke Pos TNI di Kawasan Elat, Sebelum Bentrokan antar Pemuda Elat – Bombai
” Kepada seluruh masyarakat dan kerabat Wandan yang berada di mana saja, agar tidak terprovokasi isu yang berkembang karena tidak benar adanya,” imbau Serang.

Simbol-Simbol Agama Katolik Yang Diamankan ke Pos TNI di Kawasan Elat, Sebelum Bentrokan antar Pemuda Elat – Bombai
Menurutnya, isu terkait pembakaran peralatan ibadah umat kristiani khususnya katolik yang tersebar luas di media sosial, tidak benar adanya karena pada saat aksi penyerangan sudah terlebih dahulu diamankan di markas TNI setempat.

Tinjauan IPPMAWAN ke Rumah Sakit Tempat Korban-Korban Luka di Rawat
Serang menyebutkan, ketika pembakaran warung tersebut pemuda Elat sudah terlebih dahulu mengamankan Alkitab dan Arca Bunda Maria dan langsung diserahkan ke pihak TNI.
” Jadi kami tegaskan, tidak ada pembakaran dan pengerusakan simbol-simbol keagamaan,” tegasnya.

Tinjauan IPPMAWAN ke Rumah Sakit Tempat Korban-Korban Luka di Rawat
Di kesempatan yang sama, Ketua Harian IPPMAWAN, Dullah Irwan Latar, mendesak Polres Malra segera menangkap akun facebook Elsedat Salfius, yang dengan sengaja telah menyebarkan informasi berbau Suku, Agama dan Ras (SARA).
” Untuk penyebaran informasi elektronik melalui akun media sosial yang bersangkutan, kami meminta pihak kepolisian segera membekuk pemilik akun Facebook tersebut,” ungkap Latar.

Simbol-Simbol Agama Katolik Yang Diamankan ke Pos TNI di Kawasan Elat, Sebelum Bentrokan antar Pemuda Elat – Bombai
Dirinya menambahkan, hak tersebut guna meminimalisir potensi konflik akibat cuitan yang dikemukakan oknum yang tidak bertanggungjawab. (Vera)
