AMBON,MALUKU – Mendukung Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) Maluku, Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Maluku, bakal menggelar Operasi Pasar Bahan Pangan Pokok (Bapok) selama 1 pekan, menyusul lonjakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) secara nasional.
Operasi pasar bapok, akan menyasar 5 titik pasar yakni, Pasar Mardika sebagai episentrum perekonomian Kota Ambon, Pasar Batu Merah, Wayame, Transit dan terakhir pasar Gudang Arang.
Kepada awak media, Selasa (06/09/2022), Ketua Tim Gubernur Percepatan Pembangunan (TGPP) Maluku, Hadi Basalamah mengatakan, mengantisipasi lonjakan harga yang tidak wajar, forkopimda mengambil langkah antisipatif mengontrol stabilisasi harga, secara komprehensif.
“ Jadi hari ini, TPID turut serta menggandeng unsur Forkopimda, Dinas teknis terkait, juga perwakilan Bank Indonesia Provinsi Maluku, sebagai bentuk komitmen pemerintah pusat untuk mengendalikan inflasi pasca kenaikan BBM,” ungkapnya.
Untuk itu, sebutnya, pemerintah provinsi Maluku bekerjasama dengan Pemerintah kota Ambon, Bank Indonesia, Perum Bulog, TNI/POLRI serta para distributor barang.
Bukan hanya pasar yang kita akan turun, pastinya pada gudang-gudang distributor dan pengecer bapok juga, agar proses pendistribusiannya bisa berjalan aman tanpa ada kendala yang berarti.
Dirinya berharap, masyarakat dapat membeli kebutuhan pokok dengan harga terjangkau karena upaya pemerintah tidak sampai disini saja, melainkan selama seminggu ke depan akan kita gelar operasi pasar bapok.
Berikut daftar harga barang yang dijual. Yakni, Bawang Merah Rp 22.000 per kg, Beras Bulog Rp 55.000 per 5 kg, Gula Rp 13.500 per kg, Minyak Goreng Rp 13.500 per kg, Sayur Kangkung Rp 7000 per 1 ikat, Ikan Cakalang Rp 20.000 – Rp 70.000 per ekor, Telur Rp 57.000 per rak dan Cabai 1 kg Rp 50.000. (Vera)
