AMBON,MALUKU – Minimnya fasilitas Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) di 11 Kabupaten kota di Maluku, memicu keluhan sebagian besar nelayan.
Apalagi, temuan tersebut menjadi keluhan wajib ketika agenda pengawasan komisi yang membidangi Perikanan dan ESDM.
Selain itu, ditambah regulasi yang membatasi pembelian dengan menggunakan jerigen di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), konsekuensi masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, semakin meradang.
Merespon hal tersebut, Halimun Saulatu, Selasa (20/09/2022) angkat bicara.
” Pertamina harus mempermudah rantai distribusi BBM kepada nelayan, agar aktivitas melaut tidak terganggu,” pinta Saulatu.
Menurutnya, sesuai dengan penjelasan Pertamina beberapa waktu lalu, salah 1 kendala yang dinilai “absurd” adalah penerapan surat keterangan dari Dinas Perikanan di kabupaten/kota setempat jika ingin membeli menggunakan jerigen.
Namun, Politisi Partai Demokrat tersebut menekankan, bagaimana bisa dan efektif provinsi Maluku ini terkendala rentang kendali karena terdiri dari pulau-pulau.
Dirinya menilai, Pertamina sebaiknya mencari formulasi terbaik agar nelayan tidak lagi susah melaut, SPBN di daerah penghasil perikanan harus digenjot, ditambah, agar memudahkan bukan malah mempersulit.
” Untuk itu, Pertamina juga harus memikirkan bagaimana mendapat BBM dan mencari solusi untuk membantu nelayan pelosok,” imbaunya. (Vera)
