Hot News

Presiden Jokowi Bawa Menhan Prabowo Kunker, Lapalelo : Ini Signal Terbuka

Edison Lapalelo - Direktur Parameter Konsultindo Wilayah Kerja Indonesia Timur

AMBON,MALUKU – Kunjungan Kerja (Kunker) selama 3 hari di Provinsi Maluku, tanggal 14-16 September 2022, Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi), membawa serta Prabowo Subianto yang menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono. Kendati demikian, sudah biasa Presiden Jokowi membawa Menteri PUPR. Kali ini, pemandangan tidak biasa membawa Menhan Prabowo.

“ Sangat fair Pak Jokowi memberi ruang. Saya mengamatinya begitu. Bahwa itu signal Pak Jokowi mempersilahkan Prabowo untuk nyapres. Itu signal, itu signal, Pak Jokowi memberi kesempatan kepada Pak Prabowo untuk nyapres. Kan kita tahu syarat untuk nyapres dan semua yang nyapres hari ini, yang paling jujur dan terbuka itu Pak Prabowo. Yang lain istilahnya masih malu-malu, bukan mereka tidak siap, tidak baik, semua anak bangsa itu baik tetapi kan kalau kita amati dari semua, mulai dari jejak digitalnya sampai dengan hari ini, Pak Prabowo yang paling jujur  mengatakan saya siap untuk jadi calon presiden. Yang lain masih menunggu lagi misalnya, menungu pimpinan partai, masih lobi-lobi, sementara Pak Prabowo sudah siap,” ungkap Edison Lapalelo, Direktur Parameter Konsultindo, wilayah kerja Indonesia Timur, Rabu (14/09/2022), saat diwawancarai INTIM NEWS.

Lapalelo menilai, ini signal seiring dengan kesiapan Pak Prabowo maka wajar saja Pak Jokowi mempersilahkan . Bukan berarti mengabaikan calon-calon yang lain. Sesungguhnya, kalau saya jujur bicara, masyarakat harus tahu yang paling siap itu Pak Prabowo. Dengan 2 kali pengalaman bertarung, atau pengalaman maju nyapres dan pernah jadi calon wapres. Kalau kali ini Pak Prabowo maju, berarti  Pak Prabowo yang paling siap. Bahkan, kalah menang sudah dilewati. Kekalahan Pak Prabowo dari Pak Jokowi di Pemilu lalu, namun hari ini kita lihat Pak Prabowo menikmati dan baik-baik saja.

“ Ini benar-benar ada ruang yang diberikan sebesar-besarnya oleh Pak Jokowi kepada Pak Prabowo. Tinggal dikerjakan, disiasati, diatur oleh Pak Prabwo sendiri, bagaimana pandai-pandainya. Pengikut Pak Jokowi saya kira tidak langsung nanti kita pilih a,b atau c. Ini tergantung pandai-pandainya calon presiden ke depan, siapa yang mampu mengambil hati rakyat. Dan, apa sebenarnya kemauan pengikut Jokowi dan sebenarnya apa kepentingan Pak Jokowi sesudah akhiri periodenya. Dengan model terbuka seperti ini, dengan signal dan kesan terbuka seperti ini, harus direspon kader-kader di tingkat secara berjenjang, nasional,provinsi dan kabupaten kota. Jangan sampai Pak Prabowonya yang benar-benar siap lahir batin tetapi kader-kadernya belum siap,”tukasnya.

Disinggung apakah elektabilitas seorang Prabowo akan terus meningkat seiring berjalannya waktu jelang pemilu, Lapalelo akui, akan terus naik tergantung bagaimana seorang Prabowo mengambil hati rakyat.

“ Elektabilitas Pak Prabowo akan terus mengalami kenaikan elektoral, kenapa? Karena di personality seorang Prabowo, bahkan kita tidak bisa melihat lagi mana kawan mana lawan, susah terbaca. Beliau negarawan. Sederhana saja, setiap pemimpin punya track record masing-masing tetapi sepanjang itu untuk kepentigan negara, mari kita dukung ramai-ramai. Indonesia ini negara yang berketuhanan, kalau kita memberikan kesempatan untuk semua, berniat tidak baik untuk bangsa ini, akan berhadapan dengan ketuhanan itu. Saya kira secara pribadi saya lihat Pak Prabowo sudah cukup siap, sangat siap untuk nyapres tetapi sekali lagi, ada regulasi, aturan main di negara ini. Nyapres harus didukung oleh partai politik yang memenuhi syarat karena kriteria dan aturan sekian persen koalisi. Soal restu-restu, jangan dijadikan sesuatu sehingga akhirnya, berdampak pada kinerja setiap anak bangsa,” sebutnya.

“ Saya menyarankan kepada anak bangsa, semua politisi yang bahkan sekarang berstatus menteri, lakukan saja hal-hal yang baik dan menarik hati rakyat,” imbaunya. (ulin)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top