AMBON,MALUKU – Kepala Dinas (Kadis) PUPR Maluku, Muhammad Marasabessy menyatakan, secara signifikan sentuhan dana dari PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), mulai dirasakan masyarakat pada 11 kabupaten kota di Maluku.
Pasalnya, sebagian besar dana tersebut diperuntukan bagi pembangunan infrastruktur yakni, membuka akses mobilitas penduduk, pembangunan drainase, pembangunan fasilitas air bersih di wilayah-wilayah terluar serta genjot peningkatan hasil pada sektor pertanian lewat produktifitas beras merah. Pernyataan ini, disampaikan usai rapat bersama Komisi III DPRD Maluku, Rabu (10/08/2022) di Balai Rakyat yang terletak di kawasan Karang Panjang Ambon.
” Realisasi dana SMI, berdampak positif pada peningkatan jalan yang biasanya hanya 30 kilometer, sekarang bertambah hingga 200 kilometer. Pembangunan jalan pun bisa mencapai 200 kilometer. Ini luar biasa,” ungkap Kadis.
Menurutnya, begitu pun dengan akses jalan di Amahusu, jika tidak ditangani dengan segera, dihadapkan dengan cuaca ekstrim seperti ini, tentunya banyak kerugian yang akan ditanggung pemerintah provinsi Maluku.
” Jika tidak ditangani, akses jalan di Amahusu dan sejumlah daerah lain pasti rusak parah, jika intensitas curah hujan yang tinggi. Kalau jalan-jalan tidak ditangani dengan baik, pasti hancur pada saat banjir kemarin,” terang Ketua Umum LPTQ Provinsi Maluku ini.
Tidak hanya disitu, mantan pejabat di Kementrian PUPR ini mengaku, pembangunan akses jalan di sejumlah daerah di Maluku, juga dibangun dari dana PT SMI.
Jelasnya lebih lanjut, jalan di belakang Kota Ambon, jalan Seri-Hukurilla kita buka juga. Selain itu, jalan di pulau Haruku, kita pergunakan intervensi dana SMI.
Lebih lanjut dirinya menerangkan, di wilayah Amahusu, kecamatan Nusaniwe, biasanya langganan banjir. Namun, drainase di daerah itu dibangun. Sekarang curah hujan ekstrim daerah itu sudah bebas banjir.
” Dulu sering banjir di Amahusu dan sekitarnya, lewat sentuhan dana SMI di buat drainase, hingga sekarang menekan laju aliran air. Jadi, sekarang sudah bebas banjir,” akuinya.
Di sektor pertanian, Kadis menyebutkan, produksi beras saat ini meningkat. Dia mengaku, jika tidak di intervensi dana SMI tidak mungkin mencapai 69 ton.
“Nah, ketika dana SMI masuk, kita laksanakan perbaikan irigasi sekitar 1.800 hektar. Kalau kita kalikan dengan tiga kali panen dan harga beras sekarang bagus, tentu pendapatan petani meningkat,” rincinya.
Dirinya membeberkan lagi, pembangunan sarana air bersih sudah bisa melayani 70- 80 Kepala keluarga (KK).
“ Sekarang kan masyarakat tidak beli air lagi. Jadi memang sumur bor mampu mengaliri 70 KK. Ke depan, kita minta Pak Gubernur membuat surat untuk langkah-langkah yang akan kita ambil. Nanti kita akan minta bantuan dari balai di daerah, yang memang kurang air kita akan masuk disitu, menggunakan sistem panel surya. Itu ada bantuan dari kementerian,” ujarnya.
Kadis yang juga Ketua Umum DPP IKAPATTI ini menambahkan, program dari PT SMI juga menyerap tenaga kerja dengan baik saat pandemi Covid-19. (Vera)
