Berita Parlemen

Kilmury Potret Buram HUT RI Ke-77

Alimudin Kolatlena - Anggota DPRD Maluku dari Fraksi Gerindra

AMBON,MALUKU –  Menjelang hari kemerdekaan Indonesia, pasti kita diingatkan janji kemerdekaan seperti yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945 yakni, melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan dan ikut melaksanakan ketertiban dunia.

Namun ironisnya, di berbagai pelosok tanah air lebih khususnya Maluku, potret kemiskinan ekstrim, disparitas pembangunan, masih terus menjadi permasalahan klasik yang menjadi bahasan hampir tiap rezim pemerintahan.

Alias rezim berganti kebijakan tetap jalan di tempat, tanpa progres keberpihakan untuk wilayah Indonesia bagian timur, khususnya Maluku, lebih khusus lagi di Seram Bagian Timur (SBT).

Adalah Kilmury, salah 1 desa di pelosok SBT yang berulang kali viral di sosial media, menjadi pemberitaan media baik lokal maupun nasional. Di usia RI yang hampir setengah abad, masih dijumpai orang yang ditandu hanya untuk menggapai fasilitas kesehatan.

Hal tersebut diakui, Legislator Daerah Pemilihan Seram Bagian Timur (SBT), Alimuddin Kolatlena, Rabu (17/08/2022), kepada INTIM NEWS, di Ambon.

” Hingga hari ini, kita belum melihat  kebijakan pembangunan yang berorientasi pada masyarakat, yang hari ini hidup dalam keterisolasian,” beber Kolatlena.

Menurutnya, sudah menjadi rahasia publik, kejadian warga Kilmury yakni, Dahlan Kocal yang ditandu menuju fasilitas kesehatan hanya untuk mendapatkan penanganan medis.

Juga, lanjut Kolatlena, anak-anak usia sekolah harus menyeberang dan berenang melintasi sungai karena tidak ada akses jembatan penghubung. Itulah yang terjadi di kabupaten SBT.

Akuinya, ini kejadian-kejadian memilukan yang tidak sepantasnya terjadi di usia ke-77 NKRI dan Provinsi Maluku.

Dirinya menambahkan, dari peralihan pucuk pemerintahan satu ke yang lain di beberapa dekade terakhir, namun perubahan tersebut sulit terpenuhi bahkan salah satunya Kabupaten SBT masuk dalam kemiskinan ekstrem tahun 2021 di Maluku.

” Itu semua fakta miris yang hadir dan kita saksikan di saat usia bangsa ini sudah mencapai 77 tahun,” tutur legislator yang dikenal militan ini. (Vera)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top