AMBON,MALUKU – Untuk penanggulangan wabah Anjing Rabies yang sementara santer di kota Ambon, Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat meminta anggaran yang cukup fantastis, yakni, sebanyak Rp 1 miliar dari usulan APBD Perubahan.
Hal ini terungkap atas pengakuan salah 1 Legislator Kota Ambon. Usulan anggaran tersebut, konon diperuntukkan sebagai pengadaan vaksin dan biaya operasional di lapangan.
Tentunya, di tengah refocussing anggaran dari pusat hingga daerah, keuangan pemkot yang sementara defisit malah permintaan Dinas Kesehatan semakin tidak afdol.
” Sewajarnya saja anggaran yang diminta Dinkes kota Ambon. Saya pikir anggaran Rp 1 miliar itu luar biasa banyaknya,” tegas Edison Sarimanella, Legislator dapil Kota Ambon, di Ruang Komisi I DPRD Maluku, Selasa (30/08/2022), menanggapi permintaan Dinkes tersebut.
Menurutnya, sudah sepatutnya kita menyadari keuangan Pemkot Ambon yang sementara defisit jangan dibebankan lagi, sebaiknya diminta jumlah nominal dan relatif.
” Ini memang kondisi emergency, tetapi jika diminta dengan kisaran Rp 1 miliar saya pikir ini luar biasa. Artinya, dengan begitu wajarlah di evaluasi atau di cek kembali, anggaran tersebut untuk kebutuhan apa, minimal diperhatikan juga,” ungkap Ketua Bapemperda DPRD Maluku ini.
Dirinya menilai, ini menyangkut anggaran negara yang harus dipertanggung jawabkan, apalagi kebutuhan masyarakat ini besar.
” Saya pikir stok vaksin kan ada setiap tahun dari pemerintah pusat di dinas teknis terkait. Jangan sampai ada temuan,” imbaunya.
Kalau permintaan yang luar biasa itu, sebutnya, minimal harus juga diperhatikan oleh Penjabat Walikota untuk melihat permintaan yang begitu besar, supaya dana-dana tersebut bisa efektif dan efisien penggunaannya dalam penanganan wabah Rabies ini.
” Ini tanggung jawab kita bersama untuk persoalan ini. Artinya, persoalan ini harus cepat ditindak lanjuti,” harap dan tegasnya. (Vera)
