AMBON,MALUKU – Kabupaten Maluku Tenggara, memiliki 72 destinasi wisata yang sudah dikenal secara global, bahkan salah satu event tahunan Festival Pesona Meti Kei (FPMK), resmi menjadi agenda Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Namun ironisnya, hingga kini minim uluran tangan pemerintah provinsi Maluku.
” Kami meminta regulasi kebijakan yang ditopang APBD provinsi dan kabupaten, untuk kemajuan signifikan destinasi wisata Kota Tual dan Malra,” ungkap Mumin Refra, Legislator DPRD Maluku dapil VI Kota Tual, Kabupaten Malra dan Kabupaten Aru, Senin (20/06/2022), menanggapi hal tersebut.
Refra menuturkan, FPMK merupakan salah satu ikon pariwisata Malra, yang masuk dalam agenda nasional kemenparekraf. Maka diharapkan, ini menjadi atensi dari seluruh tingkatan pemerintahan baik pemerintah pusat, provinsi maupun pemerintah kabupaten.
” Secara geografis, Malra dan kota Tual menunjukkan regulasi sektor pariwisata itu merupakan kebutuhan utama dan ini menjadi atensi untuk Maluku,” ungkap Legislator besutan PKB ini.
Dirinya berharap, ada atensi besar dari pemerintah provinsi Maluku, agar ada kerjasama efektif antar kabupaten kota di Maluku, terkait perkembangan kebutuhan sektor pariwisata Maluku, khususnya Malra dan kota Tual. (Vera)
Terinspirasi
Kaget
Lucu
Marah
Sedih
Bahagia
