DOBO,MALUKU – Komisi II DPRD Maluku, lakukan pengawasan tahap II di Kabupaten Kepulauan Aru. Sejumlah masalah maupun keluhan masyarakat, ditemukan para wakil rakyat .
” Beberapa keluhan dikemukakan kelompok masyarakat nelayan dan kelompok pertanian di wilayah tersebut,” ungkap Halimun Saulatu, Anggota Komisi II DPRD Maluku, Jumat (17/06/2022).
Bebernya, pertama kita temui di Aru kemarin, ialah keluhan dari kelompok nelayan, yang mengeluhkan sulitnya mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar.
” Dan setelah di kroscek, ternyata disana tidak memiliki stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN), sehingga masyarakat nelayan sulit mendapatkan BBM jenis solar untuk melaut,” jelas Halimun.
Kondisi tersebut, tuturnya, dipengaruhi juga dengan aturan Pertamina yang berlaku, yakni, melarang secara resmi pembelian BBM jenis Pertalite menggunakan jerigen. Dimana, ini berlaku di semua SPBU.
” Kita tegaskan ke Dinas Perikanan Aru, agar secepatnya mencarikan solusi, sehingga pengambilan bisa dilakukan dari pompa bensin atau SPBU yang ada disan,” ujarnya.
Sementara itu, dari kelompok masyarakat yang keseharian menggeluti sektor pertanian, permasalahan yang ditemui yakni inflasi untuk komoditas cabai yang melonjak signifikan, serta sulitnya pasokan bawang merah dan bawang putih untuk kabupaten kepulauan Aru.
” Oleh sebab itu, kita minta kepada Pemkab setempat melalui dinas Perindustrian dan Perdagangan, supaya bisa mengendalikan harga dan memastikan ketersediaan pasokan bawang, agar masyarakat mendapat kemudahan,” imbaunya. (Vera)
