AMBON,MALUKU – Anggota Komisi III DPRD Maluku, Anos Yeremias, dalam reses masa sidang ke II di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), menemui sejumlah permasalahan di wilayah tersebut.
” Usulan dan keluhan masyarakat lima pulau berbeda di MBD bermacam-macam. Misalnya, peternak berkaitan dengan hasil pemasaran ternak ke Maluku, maupun daerah lain,” beber Anos, kepada sejumlah awak media, Kamis (12/05/2022), di Balai Rakyat, Karang Panjang, Ambon.
Lanjut Yeremias, selain itu, masyarakat mengeluhkan minimnya infrastruktur penopang pemasaran yang lebih memudahkan masyarakat mengangkut hasil ternak untuk dipasarkan. Misalnya, kapal khusus yang belum tersedia.
” Padahal lima pulau di MBD tersebut terkenal sebagai penghasil ternak kambing, domba, sapi dan kerbau,” ungkap Ketua Fraksi Golkar DPRD Maluku ini.
Terhadap keluhan tersebut, dirinya langsung berkoordinasi dan telah disanggupi oleh Kepala Sub Direktorat Perdagangan Dalam Negeri pada Kementerian Perhubungan.
Untuk itu, sebut Yeremias, untuk permasalahan yang dikeluhkan masyarakat, sudah disanggupi Kementerian Perhubungan. Sewaktu-waktu kita bisa ajukan deviasi agar masyarakat yang beternak dapat memasarkan hasil ternak keluar dari MBD.
Selain itu, dirinya menyatakan, telah berkoordinasi dengan para operator kapal. Jika terpaksa ternak bisa diangkut dengan kapal penumpang.
“ Kalau misalnya terpaksa harus diangkut dengan kapal penumpang, tersedia kapal Sabuk 34 dan 54 yang sudah kami minta. Tentunya, akan di akali dengan membuat sekat pemisah,” tutur aleg dapil tujuh tersebut.
Dirinya menambahkan, masyarakat juga meminta perhatian pemerintah terhadap abrasi dan fasilitas air bersih.
“ Walaupun program Pamsimas telah masuk namun yang dijalankan banyak yang gagal, diakibatkan bak penampung yang disediakan kecil sehingga masyarakat harus berbagi shift. Ada yang tiga hari sekali dan itu sangat menyulitkan masyarakat disitu,” akuinya. (Vera)
