Hot News

Pemkab Malra Gelar Upacara Hardiknas Pemulihan Bergerak Untuk Merdeka Belajar

MALRA,MALUKU – Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara (Pemkab Malra) gelar upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang ke-77. Peringatan Hardiknas tampak sederhana namun berbeda dari biasanya karena seluruh peserta upacara mengenakan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia.

Bupati M. Thaher Hanubun bertindak sebagai inspektur upacara. Turut hadir, Wakil Bupati Petrus Beruatwarin, Sekda A. Yani Rahawarin, pimpinan dan anggota DPRD Malra, pimpinan OPD lingkup Pemkab Malra, jajaran Forkopimda, serta guru dan para siswa siswi, yang dipusatkan di lapangan upacara kantor Bupati. Langgur, Sabtu (21/5/2022).

Bupati M Thaher Hanubun, mengawali sambutan Menteri Pendidikan menyampaikan, upacara Hardiknas yang semestinya dilaksanakan pada tanggal 2 Mei 2022 lalu, namun tertunda dan baru dapat dilakukan karena bertepatan dengan hari raya Idul Fitri dan beberapa agenda penting lainnya. Namun hal tersebut tetap saja tidak mengurangi hikmahnya.

Pemda sebut Thaher tetap memberikan perhatian serius terhadap dunia pendidikan. Kita akan terus mendorong agar disparitas Pendidikan terutama penyediaan fasilitas sekolah yang layak termasuk rumah tinggal bagi para guru, distribusi dan pemerataan tenaga Guru terus lakukan.

“Saya juga sangat menghargai dan menghormati peran serta yayasan-yayasan dalam pembangunan pendidikan di Malra. Oleh karena itu kebijakan penugasan Guru di sekolah swasta yang berada dibawah yayasan tetap saya dukung. Tujuan kita sama yakni harus memastikan bahwa anak-anak kita mendapatkan pelayanan pendidikan yang merata dan berkeadilan.” tandas Thaher.

Sementara Bupati Malra M Thaher Hanubun dalam amanatnya membacakan pidato Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Anwar Makarim menyebutkan, selama dua tahun terakhir, banyak sekali tantangan yang harus kita hadapi bersama, yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Bahkan, kita tidak pernah membayangkan bahwa kita semua dapat mengatasinya.

“Hari ini, saudara-saudaraku, adalah bukti. Bukti bahwa kita jauh lebih tangguh dari semua tantangan, lebih berani dari rasa ragu dan tidak takut untuk mencoba. Kita tidak hanya mampu melewati, tetapi berdiri di garis depan untuk memimpin pemulihan dan kebangkitan. Kurikulum Merdeka, yang berawal dari upaya untuk membantu para guru dan murid di masa pandemi, terbukti mampu mengurangi dampak hilangnya pembelajaran,”ulas Menteri Pendidikan Nadiem Makarim.

Kini Kurikulum Merdeka sudah diterapkan di lebih dari 140.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia. Itu berarti bahwa ratusan ribu anak Indonesia sudah belajar dengan cara yang jauh lebih menyenangkan dan memerdekakan.

“Anak-anak kita juga tidak perlu lagi khawatir dengan tes kelulusan karena Asesmen Nasional yang sekarang kita gunakan tidak bertujuan untuk “menghukum” guru atau murid, tetapi sebagai bahan refleksi agar guru terus terdorong untuk belajar, supaya kepala sekolah termotivasi untuk meningkatkan kualitas sekolahnya menjadi lebih inklusif.

kita tidak lagi hanya menjadi pengikut, tetapi pemimpin dari gerakan pemulihan dunia.

“Para penggerak Merdeka Belajar di seluruh Indonesia yang saya banggakan, Langkah kita hari ini sudah semakin serentak, laju kita sudah semakin cepat. Namun, kita belum sampai di garis akhir. Maka, tidak ada alasan untuk berhenti bergerak meski sejenak. Kita akan terus memegang komando, memimpin pemulihan bersama, bergerak untuk Merdeka Belajar,”ujar Makarim. (soeat).

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top