AMBON,MALUKU – Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) ke Kalimantan, di tengah kondisi keuangan dan ekonomi negara yang tidak stabil akibat pandemi Covid-19, Presiden RI Joko Widodo dinilai hanya ingin meninggalkan Legacy agar dikenang.
” Pemindahan ibu kota negara di periode kedua kepemimpinan Presiden, semata-mata ingin meninggalkan legacy yang bersifat monumental,” tutur Alimudin Kolatlena, Legislator Maluku asal Partai Gerindra, kepada INTIM NEWS, Rabu (06/04/2022).
Karena, sebut Kolatlena, saat ini kita di tengah kondisi keuangan negara yang sulit, negara seolah memaksakan pembangunan IKN, apalagi di tambah wacana croundfounding atau patungan dari masyarakat.
Menurut Legislator muda asal SBT ini, masyarakat saat ini sementara menunggu sumber dari APBN, guna pembiayaan agenda-agenda strategis nasional, misalnya, pembangunan ekonomi dan kesehatan di masa pandemi, kemudian pengembangan sumber daya manusia dan infrastruktur yang lain.
” Bahkan, kondisi real masyarakat di pelosok, yang menjerit soal distribusi pembangunan yang belum merata, akses yang belum terpenuhi, apakah pantas negara mengajukan wacana ini?,” herannya.
Sementara itu, menanggapi alasan mendasar Presiden Jokowi terkait pemindahan IKN yakni, soal distribusi keadilan sosial, menurutnya, distribusi kesenjangan sosial itu bukan soal tempat atau lokasi, tetapi kebijakan yang harus terkontrol dengan baik atau tepat sasaran, sehingga distribusi keadilan sampai kepada masyarakatnya. (Vera)
