AMBON,MALUKU – Penanganan banjir di Bula, telah menemukan beberapa langkah konkrit dari dinas-dinas terkait. Hasil koordinasi Komisi III DPRD Maluku bersama dinas Pekerjaan Umum (PU) Maluku, dan Balai Wilayah Sungai (BWS), telah melahirkan beberapa kebijakan.
Hal ini di akui Legislator Dapil SBT, Fauzan Alkatiri, yang juga Anggota Komisi III, Rabu (12/01/2022) kepada INTIM NEWS.
Pada dasarnya, ungkap Fauzan, banjir Bula sudah dari tahun lalu kita bicarakan dalam rapat dengan mitra komisi yakni, PU dan BWS wilayah Maluku Kemudian, melahirkan kebijakan yang sudah ditindak lanjuti oleh Pemprov maupun Pempus.
” Saya bersama pihak kementerian juga BWS wilayah Maluku beserta konsultan beberapa waktu lalu, telah menyusun DED (Detail Engineering Design) yakni, produk perencanaan yang mencakup detail gambar kerja,” ujarnya.
Kini, beber Alkatiri DED nya sudah rampung, dengan perencanaan pendirian kolam retensi dan pembukaan jalur sungai air kabur-kabur, salah satu sungai yang hilang digerus pembangunan yang mengakibatkan kota Bula langganan banjir, jika intensitas curah hujan tinggi.
Tentunya, ini sebagai sebuah solusi jangka panjang banjir kota Bula, sehingga dapat meminimalisir korban harta benda bahkan jiwa, cetusnya.
Dirinya memastikan, pada awal februari dan maret 2022, kami bersama mitra komisi akan membawakan aspirasi ini ke jakarta, salah satunya kita mendesak kementerian PUPR RI, untuk segera mengalokasikan anggaran untuk penanganan banjir kota Bula.
“Oleh karena itu, untuk penanganan jangka pendek, warga bisa berinisiatif untuk mengeruk sampah yang menghambat aliran air, di sungai sungai dan parit di kota Bula,” pintanya.
Saya kira Penanganan banjir Bula tidak akan selesai jika masing masing kita, hanya mengutuk kegelapan tanpa berusaha menyalakan lilin, pungkasnya seraya menandaskan. (Vera)
