AMBON,MALUKU – Polemik vaksinasi Covid-19 bagi anak 6-11 tahun yang tengah bergulir, memicu protes dari orang tua siswa. Pasalnya, sebagian besar menolak dengan alasan keamanan, atau efek samping dari vaksin yang mungkin saja terjadi.
” Sosialisasi, edukasi, informasi serta aspek keamanan pemberian vaksinasi Covid-19 pada anak 6-11 tahun, harus lebih dimaksimalkan agar menyentuh ke orang tua murid,” pinta Andi Munaswir, Kamis (13/01/2022), selaku Legislator Maluku yang juga Anggota Komisi IV DPRD Maluku, yang membidangi kesehatan, pendidikan dan ketenagakerjaan, menanggapi keluhan-keluhan orang tua murid pasca program vaksinasi bagi anak.
Pasalnya, menurut Ketua Fraksi Gerindra tersebut, selama ini masyarakat hanya mengetahui vaksinasi dewasa, usia 12 tahun ke atas sedangkan untuk vaksinasi anak masih minim diketahui.
Oleh sebab itu, tuturnya, perlu langkah kongkrit dan cepat dari pemerintah, baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi maupun pemerintah kabupaten/kota di Maluku, untuk bersinergi mensosialisasikan pentingnya vaksinasi untuk membentuk herd imunity, serta mempercepat proses PTM (Pembelajaran Tatap Muka) terbatas.
” Saya sempat keliling beberapa kabupaten, progres vaksinasi ini cukup tinggi. Untuk kabupaten SBT sudah hampir 50 persen yang tadinya peringkat 11 sekarang naik di peringkat 7. Sosialisasi harus terus digalakan,” pungkasnya sembari menghimbau. (Vera)
