AMBON,MALUKU – Musyarawah Cabang Partai Persatuan Pembangunan (Muscab-PPP), merupakan ajang konsolidasi memperkuat kapasitas internal partai. Setelah perhelatan Muscab PPP Kota Ambon beberapa waktu lalu, partai berlambang ka’abah ini menggelar Muscab di 5 kabupaten/kota lainnya di Maluku.
Terkait hal tersebut, Sekretaris PPP Maluku, Rovik Afifudin, menyatakan, dari 11 kabupaten/kota, hari ini kita sudah selesai muscab di 6 cabang, yakni, kota Ambon dan Maluku Tengah yang sudah selesai digelar tanggal 3-4 Desember 2021.
Dari 6 cabang yang sudah selesai Muscab, kata Afifudin, 3 SK-nya sudah siap, tinggal mengusulkan tiga yang lainnya. Ini artinya, yang sudah mengantongi SK sudah dapat melaksanakan konsolidasi di tingkat Kecamatan.
Katanya lanjut, DPW PPP Maluku selanjutnya bakal menggelar Muscab di 3 Kabupaten/kota, diantaranya, Kabupaten Buru, Buru Selatan, dan SBT.
” Muscab PPP Buru dan Buru Selatan di gelar pada 15 Desember 2021, sedangkan untuk SBT digelar pada 20 Desember 2021, dan jika ditotalkan berarti sudah 9 cabang yang sudah selesai menggelar Muscab, tersisa 2 cabang yakni KKT dan MBD,” ujar Sekretaris Komisi III DPRD Maluku tersebut.
Untuk KKT dan MBD, akuinya, dari DPP diberi waktu yang agak panjang untuk pelaksanaan Muscab, karena selain perhitungan jarak tempuh disana kita butuh konsolidasi yang bertahap, yaitu komunikasi tingkat elit dengan grassroots.
Lebih lanjut Rovik menjelaskan, sikap PPP ketika disinggung kader non Muslim, PPP partai yang berasaskan Islam tapi berjiwa nasionalis, misalnya, di Papua sebagian besar kader PPP non muslim yakni Kristen dan Katolik.
” Jadi, kita akan melakukan konsolidasi yang lebih massif, sistematis dan terstruktur, dimana kita akan melibatkan seluruh potensi yang ada. Kita juga sering berdiskusi dengan teman-teman lintas kepemudaan yakni GMKI, Angkatan Muda, OMK (Orang Muda Katolik) untuk kiranya mau membuka diri memperjuangkan kepentingan rakyat melalui PPP, sebagai kendaraan politik,” jelas Rovik.
Selain kader non Muslim, dirinya menambahkan, kaum milenial juga terakomodasi di PPP. Itu nampak dari struktur pimpinan partai adalah anak-anak muda berusia 40 tahun ke bawah.
” Kita juga terus membuka diri, melakukan terobosan kekinian, memanfaatkan jejaring sosial sebagai sarana mensosialisasikan program dan sebagai sarana komunikasi antar sesama kader dan simpatisan,” ungkapnya. (Vera)
