AMBON,MALUKU – Menjadi bagian dari Provinsi Maluku, Kota Tual, Kabupaten Maluku Tenggara, dan Kabupaten Kepulauan Aru, masih membutuhkan perhatian lebih terutama bagi perwujudan konektivitas bagi masyarakat.
Amir Rumra, Legislator Maluku asal Dapil VI, yang juga Ketua Komisi I DPRD Maluku, kepada INTIM NEWS, Jumat (03/12/2021), mengemukakan sejumlah catatan penting untuk menjadi perhatian pemerintah provinsi (Pemprov) Maluku, sehingga dapat dilaksanakan.
Rumra merinci, untuk pembangunan jembatan Dian Pulau- Tetoat, Kecamatan Hoat sorbay Maluku Tenggara, telah diakomodir sebesar Rp9 miliar lebih.
Kemudian jembatan Banda Efruan II, ungkapnya, sudah dianggarkan kurang lebih Rp1 miliar, juga ruas jalan Hollat Ohoiraut, yang merupakan jalan provinsi.
” Dan juga, banjir bandang yang hampir terjadi tiap tahun pada Ohoi Banda suku 30,” jelas Rumra.
Sementara untuk Kota Tual dan Kepulauan Aru, berhubungan dengan talud penahan ombak serta pemenuhan air bersih di wilayah tersebut, sudah disampaikan catatan untuk menjadi perhatian Pemprov.
Lebih jauh, menurut Rumra, 5 wilayah dengan kategori kemiskinan ekstrem, Malra, MBD dan Kepulauan Aru, harus menjadi fokus perhatian khususnya untuk infrastruktur jalan, jembatan dan listrik, di wilayah yang kategori kemiskinan ekstrem.
” Sementara untuk pengentasan kemiskinan sendiri, kami sampaikan dalam catatan harus terjadi pergeseran anggaran, sehingga yang belum di anggap penting di pending dahulu,” tandas Rumra.
Rumra berharap, harus ada koordinasi dengan 5 daerah tersebut, supaya bisa melakukan aksi cepat dalam rangka pengentasan kemiskinan ekstrem, sehingga apa yang menjadi tanggung jawab dan aspirasi masyarakat, sudah kami sampaikan.
” Kemudian, semakin mudahnya konektivitas antar wilayah bagi masyarakat, akan berpengaruh pada penurunan biaya logistik, sehingga mampu menggerakkan roda perekonomian serta menekan angka kemiskinan ,” pungkas Rumra. (Vera)
