Ekonomi

HIPMI SBT Curigai Oknum Pejabat Nikmati Hasil Migas

BULA,MALUKU – Ketua BPC HIPMI Seram Bagian Timur (SBT) menyayangkan, minimnya skema bagi hasil blok minyak dan gas Bula dan non Bula untuk masyarakat dan daerah.

Hal ini ditekankan, Sakan Rumalutur, Ketua HIPMI SBT, kepada INTIM NEWS, Sabtu (11/12/2021). Dirinya curigai ada oknum pejabat yang menikmati hasil migas.

” Kami menduga dan curiga, jangan sampai ada oknum pejabat tertentu yang kemudian mengambil manfaat pribadi, dari kondisi yang ada hari ini. Yang di maksud kondisi hari ini adalah, ketiadaan Pemda dan penyertaan modal,” ungkapnya.

Pada dasarnya, sebut Rumalutur, blok migas Bula dan non Bula berada di wilayah hukum SBT, sudah selayaknya kita mendapatkan Participating Interest (PI) dan kewajiban pemerintah daerah menyiapkan instrumennya.

” Bagian dari instrumen itu adalah BUMD dan penyertaan modal. Jika itu tidak disiapkan oleh Pemda maka PI akan berlalu begitu saja,” ujarnya.

Oleh sebab itu, dirinya menilai, kita harus fokus terhadap penyiapan instrumen untuk penerimaan PI, yang kita sarankan tokoh-tokoh SBT jangan hanya berkomentar liar saja, harus fokus agar mendapatkan dan mengelola PI bagi masyarakat dan daerah.

Masih tentang skema pengelolaan PI, Firdaus Arey Anggota HIPMI SBT, menuturkan, keterlibatan daerah untuk mengelola, harus berupa BUMD. Sejak 2018 kita sudah mencoba mendorong dan sudah ada janji dari pihak Pemda untuk membentuk dan juga akan di bentuk satu divisi migas, agar daerah bisa terlibat di dalamnya.

Menurut dia, ironisnya, sampai saat ini belum ada itikad baik dari Pemda kabupaten SBT, yang nanti ujung-ujungnya dikelola oleh perusahaan Kalrez dan Hana Mandiri.

Arey membeberkan, pada tahun 2017, oleh Kepala Dinas Keuangan Ali Tomagola, melalui statementnya dengan jelas menyatakan, dana bagi hasil (DBH) Migas untuk 2017-2018 tidak diterima oleh daerah. Padahal jelas-jelas, ada DBH migas yang di transfer kementerian keuangan. Kemungkinan, sebagian besar dana migas ditilep. Itu kemungkinan besar yang terjadi.

” Semenjak kabupaten SBT mekar sampai sekarang, DBH, daerah dan masyarakat tidak menerima sedikit pun keuntungan eksploitasi blok migas dan itu tidak pernah dirasakan langsung oleh masyarakat. Yang kita duga, ada oknum pejabat di SBT main di belakang layar dengan kontraktor utama dan kita tahu Calrez itu milik siapa,” pungkasnya. (Vera)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top