Agama

16 Tahun Penantian Gereja Sion Ur Pulau, Tuntas di Tangan MTH-PB

MALRA,MALUKU – Berkat kepedulian dan perhatian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra) yang di pimpin Bupati M. Thaher Hanubun dan Wakil Bupati Petrus Beruatwarin, warga di Ohoi Ur Pulau kini dapat memiliki pembangunan gereja yang representatif.

Sosok lelaki yang berusia lebih dari setengah abad  bernama lengkap Muhammad Thaher Hanubun, yang dikenal sebagai bapak toleransi itu  terlibat langsung bersama Dandim 1503/Tual Letkol Inf Mario C. Noya, dan mewakili Kapolres, Kapolsek setempat hadir pula saat kunjungan.

Rasa haru bahagia penuh sukacita terpancar dari wajah warga Jemaat GPM Ur Pulau ketika satu persatu daun atap seng alumunium mulai menutupi bangunan gereja Sion di Desa/Ohoi Ur Pulau. Kecamatan Kei Kecil Barat. Kabupaten Maluku Tenggara. Provinsi Maluku, pada Minggu pagi (05/12/2021).

Pendeta Irene. K. Koljaan/W, S.Th yang baru saja dilantik sebagai Ketua Klasis GPM Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual itu, dalam sambutannya  menuturkan, setelah kurang lebih 16 tahun dalam penantian panjang, akhirnya  gedung Gereja GPM Ur Pulau kini sudah sampai pada tahap tutup atap gereja.

Ketua Klasis GPM Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual - Pendeta Irene. K. Koljaan/W, S.Th

Ketua Klasis GPM Pulau-Pulau Kei Kecil dan Kota Tual – Pendeta Irene. K. Koljaan/W, S.Th

” Kurang lebih 16 tahun kita melewati tiga bahkan lebih periode kepemimpinan di Kabupaten Maluku Tenggara, baru pernah di pemerintahan ini kita mendapat alokasi anggaran dana yang cukup besar, untuk penyelesaian pembangunan gedung gereja Ur Pulau. Mari kita berikan tepuk tangan dan penghargaan secara khusus kepada pak Bupati Thaher,”ujar Koljaan.

Pendeta Irene Koljaan mengatakan, perhatian Pemkab Malra untuk pembangunan sarana ibadah,  bukan hanya untuk jemaat GPM Ur Pulau tetapi juga Jemaat GPM Ohoidertawun yang mendapat dana Rp 1 miliar untuk penyelesaian pembangunan gedung gereja. Termasuk rumah rumah ibadah yang lain juga diperlakukan sama.

” Tentunya, kami atas nama Gereja Protestan Maluku menyampaikan terima kasih untuk perhatian bagi kami. Kalau saja tidak ada perhatian pemerintah maka saya yakin hari ini, kita tidak mungkin menyaksikan peristiwa yang bersejarah ini. Kami bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Pemda Maluku Tenggara, yang selalu melihat kepentingan masyarakat termasuk kami gereja,”tutur Koljaan.

Pendeta Irene Koljaan sebagai salah satu Perempuan Kei pertama yang menjabat Ketua Klasis di Kepulauan Kei itu  menegaskan, gereja tidak bisa berjalan sendiri. Untuk itu, Gereja membutuhkan perhatian pemerintah dan semua pihak untuk bisa berjalan bersama. Selaku Ketua Klasis dirinya mengajak seluruh jemaat GPM Ur Pulau agar menjaga persatuan dan meninggalkan segala perbedaan dan perselisihan.

Perbedaan itu katanya, merupakan kekuatan dan anugrah Tuhan untuk  saling melengkapi, dan bukan untuk memecah satu dengan yang lain sehingga dalam proses pekerjaan gedung gereja Sion nanti bisa selesai  sesuai target.

“Sebagaimana dalam puji-pujian, satu tangan tak kuat berjuang, dua tangan tak kuat berjuang. Bilah kita semua berjuang hasil pasti besar. Tinggalkan segala perbedaan. Mari Kita bersyukur bahwa lewat kepemimpinan Bupati Maluku Tenggara, Muhammad Thaher Hanubun gereja ini bisa diselesaikan dan ini menjadi suka cita kita bersama,”pungkasnya. (Suat)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top