AMBON,MALUKU – Persoalan tapal batas, antara warga Dusun Rounussa Negeri Sepa dan Tamilouw, Kecamatan Amahai, Kabupaten Maluku Tengah (Malteng), memicu bentrokan antar warga, Senin (01/11/2021).
Pasca bentrokan, diketahui 1 orang tewas dan sejumlah orang mengalami luka-luka, 2 rumah kebun (Walang) dan 3 unit sepeda motor dibakar, serta belasan sepeda motor dirusak massa.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Ketua DPRD Maluku, Asis Sangkala. Rabu (03/11/2011) Menghimbau kepada masyarakat kedua negeri, agar bisa menahan diri.
” Dengan ini saya menghimbau, agar masyarakat bisa menahan diri serta mempercayakan prosesnya kepada pihak-pihak yang berwenang, dalam hal ini pemerintah dan penegak hukum,” pintanya.
Sangkala, tegas meminta Pemerintah Kabupaten Malteng bersama aparat TNI/Polri serta pihak terkait, untuk secepatnya melakukan rekonsiliasi antara kedua negeri.
” Kepada Pemkab Malteng, untuk segera bertemu dengan beberapa pihak terkait agar membicarakan secara baik-baik duduk persoalan, serta akar masalah batas tanah sehingga mendapat solusi,” ujarnya.
Terangnya, perlu dilakukan secepatnya upaya ini agar tidak menimbulkan provokasi, yang nantinya bisa memicu kembali konflik antar kedua negeri.
” Apalagi, di masa sulit seperti ini kembali dipersulit dengan susahnya mobilitas masyarakat serta ditambah penyekatan-penyekatan yang mengakibatkan konflik bertambah panjang,” sebutnya.
Untuk itu Sangkala meminta kepada aparat keamanan Polisi di backup TNI, agar selalu waspada, sehingga tidak memberikan ruang bagi masyarakat yang belum menerima imbas konflik tersebut.
” Kami berharap kepolisian bergerak cepat untuk memastikan penegakan hukum bisa berjalan dengan baik,” pungkasnya. (Vera)
