AMBON,MALUKU – Menjadi bagian dari Provinsi Maluku yang kini menapaki usianya ke 76, Kabupaten Kepulauan Aru, Maluku Tenggara (Malra) dan Kota Tual, masih butuh perhatian lebih oleh pemerintah provinsi Maluku.
Berasal dari Dapil VI (Aru, Tual dan Malra) Amir Rumra, Legislator Maluku yang juga Ketua Komisi I DPRD, kepada INTIM NEWS, mengemukakan, kondisi sejumlah keprihatinan warga yang membutuhkan perhatian lebih.
Rumra merinci, di Aru dengan jumlah 545 pulau, masih banyak dijumpai rumah-rumah kumuh, kemiskinan, terisolir, konektivitas baik transportasi maupun telekomunikasi belum memadai dan sebagai daerah perbatasan NKRI dengan luar negeri, belum tertangani dengan baik.
Kemudian untuk wilayah Malra, ungkapnya, persoalan yang paling mendasar di wilayah ini adalah infrastruktur jalan dan jembatan, listrik dan telekomunikasi.
” Di daratan Kei Kecil, jembatan Dian Pulau-Tetoat menjadi harapan besar warga. Dimana, penanganan pembangunannya oleh pemerintah provinsi Maluku, daratan pulau Kei Besar masih ada sebagian Desa yang masih belum terkoneksi, baik jalan, listrik maupun telekomunikasi. Kemudian, ada juga beberapa pulau berpenghuni seperti Tanimbar Kei, Ur Pulau dan Warbal, masih juga membutuhkan listrik maupun jaringan telekomunikasi, serta upaya peningkatan ekonomi masyarakat,” jelas Rumra.
Sementara itu untuk Kota Tual, sebutnya lagi, urgensinya transportasi laut dan pelabuhan di pulau-pulau seperti Kur, Tam dan Tayando, adapun persoalan listrik maupun telekomunikasi yang perlu menjadi perhatian serius.
” Atas kondisi-kondisi tersebut, saya harap, mudah-mudahan dijadikan sebagai refleksi atau perenungan kita bersama, terutama Pemerintah Provinsi Maluku dibawah kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur saat ini,” tandas Rumra.
Legislator PKS ini menambahkan,adalah tanggung jawab bersama antara Gubernur, Bupati dan Walikota, termasuk kami sebagai wakil rakyat untuk terus berkoordinasi dengan baik, menjawab persoalan-persoalan tersebut. (Vera)
Terinspirasi
Kaget
Lucu
Marah
Sedih
Bahagia
