AMBON,MALUKU – Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat tentang bela negara, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) pemerintah Provinsi Maluku, mensosialisasikannya bagi warga di Namrole, Kabupaten Buru Selatan (Bursel), Rabu (30/06/2021).
Minggu (04/07/2021), Titus Renwarin, Kepala Badan Kesbangpol Maluku, kepada INTIM NEWS, mengutarakan, perkembangan di era globalisasi dan era digitalisasi baik secara global, nasional, maupun regional, saat ini sangat mempengaruhi keberadaan dan keutuhan bangsa dan negara kita, baik dalam bentuk ancaman militer, non militer serta ancaman hibrida.
Renwarin menerangkan, potensi ancaman juga berasal dari dalam negeri kita sendiri yang dapat mempengaruhi keutuhan dan kesatuan. Diantaranya, gerakan-gerakan separatis, terorisme dan radikalisme, upaya penggantian ideologi Pancasila dengan ideologi lain yang ekstrim, konflik antar kelompok/golongan, kriminalitas, berita hoax, perbedaan politik, serta SARA.
” Potensi-potensi disintegrasi tersebut, tentu saja perlu di cermati dan disikapi serius oleh pemerintah daerah dan semua elemen bangsa. Untuk itu, pemahanan tentang dasar kehidupan berbangsa dan bernegara bagi setiap warga, perlu terus disosialisasikan dan digalakkan, sehingga prinsip hidup untuk mengedepankan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan bangsa, di atas kepentingan individu ataupun golongan,” tandas Renwarin.
Dikatakan, kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan rasa cinta tanah air dan semangat bela negara yang disesuaikan dengan kondisi saat tugas pokok dan fungsi masing-masing warga sebagai warga negara perlu digalakkan.
Dirinya menambahkan, melalui sosialisasi ini, Pemda diharapkan dapat bersinergi bersama seluruh elemen masyarakat untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa, dengan berlandaskan nilai-nilai konsensus dasar yakni, Pancasila dan UUD 1945.
“Melahirkan pemahaman yang utuh dan konprenhensif tentang bela negara adalah komitmen, dedikasi dan semangat dalam menjaga eksistensi kedaulatan NKRI,” tutup Renwarin. (Vera)
