Berita Parlemen

Amir Rumra Soroti Aktifitas PT SIS Ngadi Tual, Jangan Sekedar Rekayasa

AMIR RUMRA - ANGGOTA DPRD MALUKU

TUAL,MALUKU – Menteri Perikanan dan Kelautan RI bersama rombongan, serta Anggota Komisi IV DPR RI Saadiah Uluputty, beberapa hari kemarin mengunjungi Kota Tual, guna melihat secara dekat potensi perikanan dan kelautan di daerah tersebut.

Amir Rumra, Ketua Komisi I DPRD Maluku yang juga putra daerah Kei, kepada INTIM NEWS mengakui hal tersebut dan mengapresiasinya.

” Kami menyambut baik Pak Menteri dan Ibu Saadiah Uluputty serta Dirjen Tangkap dan Budidaya KKP RI ke daerah kami, semoga memberikan dampak positif multiperiode kepada masyarakat,” ungkap Rumra.

Namun, Rumra mengakui dalam kunjungan tersebut, Menteri dan rombongan juga meninjau secara langsung salah satu perusahaan ikan, tepatnya di Ngadi yang kini bernama PT Samudera Indo Sejahtera (SIS).

WhatsApp Image 2021-07-02 at 14.36.02

Terkait kunjungan ke PT SIS, Rumra menegaskan, jangan karena Menteri ke perusahaan tersebut, maka perusahaan ini lalu merekayasa dengan segala macam cara, lalu menyampaikan potensi perusahaannya.

” Pasalnya, yang saya amati dan masyarakat tahu, aktifitas perusahaan ikan di Ngadi sudah kurang lebih 7-9 tahun atau dari tahun 2012 sampai hari ini, tidak ada lagi aktifitas disana,” ingatnya.

Dirinya membeberkan, ini menjadi catatan penting karena selain tidak beraktifitas, kita sudah punya pengalaman dengan perusahaan di Ngadi yang kini bernama PT SIS. Dimana, jangan hanya sekedar eksploitasi masyarakat nelayan, tapi ternyata tidak memberikan dampak positif.

” Oleh karena itu, kita akan melakukan tugas pemantauan terhadap kehadiran dan aktifitas perusahaan itu disana,” tandas Rumra.

Menurut Rumra, setelah kunjungan dan ketika ada kebijakan seharusnya sangat berpengaruh terhadap kepentingan masyarakat, jangan masyarakat yang dijadikan objek tapi harus dijadikan subjek.

” Kita harapkan, kalau betul kehadiran perusahaan memberikan dampak positif bagi masyarakat, lebih khusus masyarakat nelayan yang ada di kota Tual dan sekitarnya itu tidak ada masalah, namun jangan sampai masyarakat diberikan legitimasi saja, tapi hasilnya perusahaan mengolah untuk kepentingan perusahaan sendiri, membesarkan perusahaan tersebut,” ujar Rumra.

Kepada media ini Rumra juga membeberkan, sudah memberi warning tegas kepada Menteri dan Anggota Komisi IV DPR RI ketika kunjungan kemarin, karena kita orang Tual tahu selama ini, tidak ada aktifitas apa-apa di perusahaan Ngadi, kapal kapal pun tidak ada, yang ada kapal-kapal tua yang berada sudah cukup lama, herannya tiba-tiba ada kunjungan maka ada kapal di perusahaan yang sudah berganti nama sebanyak lima (5) kali tersebut. (Vera)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top