AMBON,MALUKU – ” Program rehabilitasi drainase, yang memanfaatkan anggaran pinjaman Pemerintah Provinsi Maluku pada PT SMI di sejumlah titik di Kota Ambon yang merupakan titik rawan banjir khususnya di jalan A.Y Patty menunjukkan progres dan berdampak positif,” sebut Rovik Afifudin, Legislator Maluku dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Dapil Kota Ambon, Sabtu (19/06/2021), di ruang kerjanya.
Akuinya, fakta yang ditemui hari ini adalah program rehabilitasi drainase, yang dikerjakan pada kawasan atau jalan AY Patty, sangat bermanfaat sehingga tidak lagi ditemui banjir saat musim penghujan.
” Ini patut diapresiasi karena pengerjaan rehabilitasi drainase itu tidak mudah. Dimana, seluruh material pada saluran drainase diangkat dan juga trotoar diatas saluran drainase, akhirnya kini kawasan A. Y Patty yang bertahun-tahun menjadi langganan banjir, tidak lagi ditemui banjir,” terang Rovik.
Hal ini, kata Rovik, sudah sesuai target rehabilitasi drainase itu sendiri, yakni, tidak lagi terjadi banjir di kawasan tersebut, yang selama ini merupakan masalah yang tidak bisa diselesaikan dan sekarang sudah bisa terselesaikan. Mustahil, kalau Pemerintah melakukan pembangunan tidak ada efek positifnya.
Namun, Rovik mengakui, kini yang dipersoalkan adalah soal trotoar yang licin dan sebagainya pada trotoar yang dikerjakan kembali, akibat rehabilitasi drainase tersebut.
” Untuk itu, Saya perlu tegaskan, Saya sudah sampaikan dari awal, tidak ada program rehabilitasi trotoar, yang ada cuma rehabilitasi drainase Kota Ambon, sehingga pada beberapa titik yang ada trotoar di atasnya, sehingga tentu trotoar itu harus dibongkar dan dikerjakan lagi,” ungkap Rovik.
Lanjutnya, banyak sekali masyarakat mempersoalkan trotoar karena licin, namun ada juga masyarakat yang tidak mempersoalkan, sehingga ini menjadi masukan bagi kami di Komisi III, agar dibicarakan lagi dengan PUPR, guna langkah-langkah apa yang akan kita ambil untuk menjawabnya.
” Saya berharap, kita harus objektif menilai suatu permasalahan. Trotoar licin adalah fakta namun kita tidak boleh menghilangkan objektifitas kita. Hal yang paling besar ialah ketika banjir itu, tidak terjadi lagi seperti tahun-tahun sebelumnya,” pinta Rovik.
Ia menilai, tentunya kalau kita melihat sesuatu dengan objektif, kita akan menyampaikannya secara rasional, kemudian Pemerintah dan DPRD tidak alergi dengan kritik, kita tahu kapan kita kritis dan kapan kita harus apresiasi
Sementara itu, dikonfirmasi INTIM NEWS, Asti Pattikaihatu, selaku salah 1 warga yang kesehariannya bekerja sebagai juru parkir di kawasan A.Y Paty Ambon, membenarkan bahwa banjir di kawasan tempatnya bekerja sudah tidak ditemui lagi.

Asti Pattikaihatu – Salah 1 Jukir di Ambon
” Sekarang sudah dibuat pekerjaan rehabilitasi pada saluran drainase, sehingga tidak terjadi lagi sumbatan- sumbatan yang mengakibatkan banjir,” ungkap Asti.
Ia menuturkan, sebelum direhabilitasi, kalau hujan besar pasti banjir karena tersumbat dimana-mana.
” Sekarang sudah lumayan bagus, tidak seperti tahun lalu, setelah selesai pengerjaan sudah tidak ada banjir lagi, sudah berjalan seperti yang kita inginkan,” tutup Asti. (Vera)
