MALRA,MALUKU – Apresiasi Penyusunan Peta Ketahanan Pangan dan Kerentanan Pangan atau Food Security And Vunerability Atlas (FSVA) dan Sumber Daya Pangan tahun 2021 se-Provinsi Maluku, berlangsung di Kabupaten Maluku Tenggara (Malra). Pembukaan penyusunan FSVA yang digelar di Aula Kantor Bupati Malra dan dilanjutkan pembahasannya oleh peserta, di lokasi wisata Ngurbloat (pantai pasir panjang-red), Kamis (24/06/2021).
Bupati Malra, M Thaher Hanubun dalam sambutannya menyebut ini momen guna memperluas wawasan. Informasi mengenai berbagai metoda analisis serta berbagai kendala dan permasalahan yang berkaitan dengan ketahanan pangan akan diperoleh.
” Pertemuan ini merupakan momen yang sangat penting dan strategis, dalam rangka memperluas wawasan serta meningkatkan pemahaman dan kesamaan persepsi, mengenai Ketahanan dan Kerentanan Pangan Suatu wilayah,” ungkap Bupati dalam sambutannya yang dibacakan Bruno Ohoiwutun, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra).
Oleh karena itu, imbaunya, khususnya lingkup Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Malra agar benar-benar memanfaatkan kesempatan ini untuk menggali ilmu dan pengetahuan praktis yang akan berguna, dalam peningkatan kinerja di wilayah masing-masing.
Menurut Bupati, masalah pangan merupakan isu strategis pada tingkat global, regional, nasional maupun lokal. Maka, ini menjadi perhatian dan harus ditindak lanjuti secara terpadu oleh OPD dan stakeholder terkait, melalui sinergitas program berkelanjutan antara pusat, provinsi dan kabupaten, maupun antar OPD dalam kabupaten.
” Beberapa masalah terkait pangan yang cukup menonjol saat ini adalah Stunting, rendahnya akses masyarakat terhadap pangan yang beragam, bergizi, seimbang dan aman,” ujarnya.
Jelasnya, kejadian kerawanan pangan yang terjadi tidak semata-mata karena ketidakcakupan pangan, akan tetapi lebih banyak disebabkan adanya gangguan akses pangan, yang menyebabkan individu atau rumah tangga tidak dapat mengkonsumsi pangan dalam jumlah cukup, faktor-faktor yang mempengaruhinya adalah, akses fisik, akses ekonomi, dan akses sosial.
” Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut maka masalah data, akses masyarakat terhadap pangan, peningkatan pengawasan mutu dan keamanan pangan, serta penguatan kelembagaan pangan, maka apresiasi Penyusunan Peta Ketahanan dan Kerentanan Pangan (Food Security And Vulnerability Atlas-FSVA) dan sumber daya pangan dilakukan,” tandas Bupati . (Suat)
