MALRA,MALUKU – Bupati Maluku Tenggara (Malra) Muhamad Thaher Hanubun, membuka secara resmi Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (NU), Kabupaten Malra. Konfercab ke lima tersebut, berlangsung di Ballroom Kimson Center, Kamis (17/06/2021).
Bupati Thaher mengungkapkan, keberadaan NU di Indonesia hingga tingkat lokal, tak perlu diragukan lagi. Dimana sebagai organisasi sosial keagamaan terbesar di Republik ini, NU sudah memperjuangkan banyak hal.
“ Berbagai catatan sejarah dan tinta emas perjalanan bangsa ini, telah banyak dilakukan oleh ulama dan santri NU,” kata Bupati.
Bupati berharap, nilai-nilai patriotisme, kepeloporan dan semangat kebangsaan dibalik perjuangan itu dapat diwariskan kepada generasi muda. Hal itu diamanatkan karena perkembangan globalisasi telah banyak mengikis semangat patriotisme dan kepeloporan generasi muda.
“ Bila tidak tertangani dengan baik, bukan tidak mungkin 10 hingga 20 tahun ke depan akan berdampak pada eksistensi kebangsaan kita,” imbuhnya.
Selaku kepala daerah, Bupati menyatakan mendukung konfercab NU. Ia memastikan, akan menindaklanjuti rekomendasi program kerja NU Maluku Tenggara, sebagaimana hasil Konfercab. NU sebut Bupati, sangat berperan dalam menjaga harmonisasi kehidupan umat Islam dan organisasi keagamaan lainnya, di bumi Larvul Ngabal. Sehingga, kehidupan masyarakat tetap kondusif hingga saat ini.
“ Saya menyampaikan terima kasih untuk hal itu. Tentunya, hal ini sejalan dengan komitmen NU untuk terus memperjuangkan apa yang dikenal dengan gerakan moderasi dan Islam Wasathiyah. Bilamana nantinya ada rekomendasi-rekomendasi eksternal kepada pemerintah daerah, hasil dari Konfercab ini dan dinilai relevan dengan agenda dan program pemerintah daerah, Saya pasti akan melaksanakannya,” ujar Bupati.
Bupati menjelaskan, gerakan moderasi dan Islam Wasathiyah dipahami sebagai jalan tengah. Ia berpandangan, gerakan ini adalah keseimbangan antara keyakinan yang kokoh dengan toleransi. Gerakan tersebut lanjutnya, sesuai dengan inti ajaran Islam dan juga fitrah manusia, serasi dan seimbang serta mampu memadukan antar 2 kutub agama terdahulu.
“ Syarat untuk merealisasikan Wasathiyah yang baik, memerlukan akidah dan toleransi. Sedangkan untuk merealisasikan akidah dan toleransi, memerlukan sikap Wasathiyah,” kata Bupati.
Bupati menambahkan, nilai-nilai toleransi adalah bagian dari misi perjuangan NU. Dengan demikian, nilai-nilai tersebut harus senantiasa dibumikan di lingkungan keluarga, lingkungan kerja dan masyarakat. Dengan begitu, isu-isu yang berlebelkan Islam, semisal Islam radikal, Islam teroris dan Islam-Islam berbau SARA lainnya, yang dihembuskan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab dapat dipatahkan.
“ Islam tidak mengajarkan prinsip-prinsip demikian, justru Islam adalah Rahmatan Lil Aalamin sebagaimana dicontohkan Rasulullah, Muhammad SAW,” tutur Bupati.
Untuk diketahui, Konfercab NU Kabupaten Malra Tahun 2021 dihadiri oleh Ketua PKK Maluku Tenggara Eva Eliya Hanubun, Ketua NU periodisasi 2015-2020 Ahmad Yani Rahawarin serta sejumlah Anggota DPRD Maluku dan Malra. Turut pula perwakilan Polres Tual, Tokoh Agama, Organisasi Kepemudaan dan Masyarakat. (Suat)
