MALRA,MALUKU – Bupati Maluku Tenggara (Malra) M. Thaher Hanubun beserta jajaran di lingkungan Pemerintah Kabupaten Maluku Tenggara dan sejumlah umat Katolik Kei memberikan penghormatan perpisahan dengan Mgr. Petrus Canisius Mandagi MSC. Acara penghormatan kepada sang Uskup berlangsung di Gedung Katolik Centre Langgur, (18/06/2021). Bupati Thaher mengungkapkan kesedihannya dan kemudian berbicara mengenang sosok Uskup Mandagi.
“Jujur saya mau katakan, hari ini ada rasa sedih yang menyelimuti diri saya bersama keluarga dan Pemerintah daerah. Saya percaya, perasaan yang sama juga menyelimuti umat Katolik bahkan umat beragama lain di Kepulauan Kei yang mengenal dekat dengan sosok Uskup Mandagi,” ungkap Thaher.
Thaher mengungkapkan, perpisahan dengan Uskup Mandagi mungkin terasa biasa-biasa saja, bahkan mungkin ada kegembiraan bagi segelintir orang. Tapi tidak dengan banyak orang yang hidup di tanah Kei. Menurutnya, mengenal dan menjadi sahabat seorang tokoh besar seperti Uskup Mandagi adalah suatu kehormatan luar biasa.
“Saya sungguh merasa bangga dan terhormat bisa bersahabat dengan Uskup Agung Keuskupan Agung Merauke. Mengenal dan menjadi sahabat dari Uskup Mandagi adalah sebuah kehormatan bagi saya,”tutur Thaher.
Orang nomor satu di bumi Larwul Ngabal ini mengakui bahwa banyak mendapat pelajaran dan nasehat entang nilai-nilai persahabatan sejati. Thaher menyebut sudah tiga kali mengikuti ajang kontestasi pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Maluku Tenggara, namun selalu gagal. Kursi Bupati baru berhasil ia duduki pada periode keempat.
“Ajaran berharga yang saya dapat dari beliau (Uskup Mandagi, red), apabila saya memiliki rasa dendam dan amarah, maka saya terjebak dalam kesesatan,” tutur Thaher.
Setelah mendapat kepercayaan rakyat untuk memimpin Maluku Tenggara dan dilantik pada 30 Oktober 2018 lalu, lanjut kata Thaher bahwa hal pertama yang dilakukan adalah bertemu dengan Uskup Mandagi.
Pertemuan Bupati Thaher dan Uskup Mandagi terjadi pada bulan Desember 2018. Dalam pertemuan saat itu, Thaher Hanubun menyebut, ada tiga pesan penting dari Yang Mulia Uskup Mandagi.
“Ajaran berharga yang saya dapat dari beliau (Uskup Mandagi, red), apabila saya memiliki rasa dendam dan amarah, maka saya terjebak dalam kesesatan. Kemudian pesan beliau (Uskup) berlaku adilah bagi sesama. Keadilan yang dimaksudkan, yakni keadilan yang proposional. Kedua, perhatikan Kei Besar karena masyarakat Kei Besar sudah terlalu lama merasakan ketidakadilan,”beber Thaher.
“jadi pemimpin yang merangkul semua. Menjadi Bupati bukan hanya Bupati satu golongan tertentu atau tim sukses saja. menjadi Bupati untuk semua. Syukur alhamdulilah pesan Uskup tetap saya pegang teguh,” tutur Hanubun.
Bupati Thaher mengungkapkan, perhatian terhadap golongan agama dilakukan berazazkan keadilan yang proposional. Sebagian besar wilayah Pulau Kei Besar telah menikmati listrik 24 jam dan 72 persen telah dapat menikmati jaringan telekomunikasi berbasis internet. Sarana jalan di Pulau Kei Besar mulai dikerjakan karena keberhasilan perjuangan menjadikan 4 kecamatan di Pulau Kei Besar menjadi Lokasi Prioritas (Lokpri). Selain itu, memperoleh penetapan pembangunan akses jalan trans Kei Besar.
“Semua berkat kerja keras jajaran pemerintah, termasuk doa Bapak Uskup serta seluruh rakyat Maluku Tenggara,” imbuhnya.
Thaher menyatakan, Monsenyur Mandagi sangat menaruh perhatian besar bagi pembangunan di wilayah Kabupaten Maluku Tenggara Untuk itu, atas nama pribadi, keluarga, Pemerintah daerah dan seluruh rakyat Maluku Tenggara, Bupati menyampaikan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Monsenyur Mandagi. Pada acara malam perpisahan itu juga Thaher memberikan sebuah Rosario sebagai bingkisan perpisahan kepada Uskup Mandagi. Rosario itu langsung dikalungkan Bupati Thaher ke leher sang Uskup. (Suat)
