AMBON,MALUKU – Anggota Komisi III DPRD Maluku, Fauzan Alkatiry kepada awak media, Jumat (21/05/2021), menduga, program air bersih bagi warga, baik di Kota Ambon maupun di Maluku Tengah (Malteng), dikerjakan dan dikelola secara amatiran, sesuai temuan hasil reses Anggota DPRD.
Bebernya, Program Pansimas tanggung jawab Balai Cipta Karya di Liang Malteng, ditemui hanya 1 bulan beroperasi, setelah itu tidak lagi, kemudian ada juga di Dusun Mahia Kota Ambon, ditemui sudah dipasang alatnya, namun tidak ada airnya, akibatnya masyarakat kesulitan dalam pemenuhan air bersih.
Atas hal tersebut, sebut Fauzan, jangan sampai pengolahan air bersih ini dikelola secara amatiran dan tanpa perencanaan yang matang.
” Saya kira, ini tidak melalui proses perencanaan yang matang, ada pengeboran air bersih sampai pada titik yang maksimal tetapi belum keluar airnya, ini bagi saya kesalahan perencanaan atau bisa dibilang bahwa konsultan perencanaannya abal-abal,” ujar Fauzan.
Katanya lanjut, ini menjadi informasi penting, untuk kita turun dan kita akan lihat betul dan Komisi III secara resmi, akan memulai pengawasan di Maluku Tengah dan Kota Ambon, pasca tutup buka masa sidang III.
Sebutnya, Balai Cipta Karya maupun Dinas PUPR sendiri, perlu ada evaluasi yang baik tentang bagaimana proses atau perencanaan, sehingga begitu pelaksanaan programnya itu, dia bisa berjalan secara baik dan bermanfaat bagi warga.
” Secara umum, Saya pribadi menginginkan pengolahan air bersih ini harus betul-betul dikelola secara profesional dan baik, karena di Maluku ini hampir sampai pada titik krisis air bersih, terjadi di beberapa wilayah,” ujarnya. (Vera)
