AMBON,MALUKU – Surat masuk yang disampaikan masyarakat Maluku Barat Daya (MBD), semata untuk memperjuangkan apa yang mereka alami selama ini, yakni, belum ada perhatian sepenuhnya dari pemerintah, terutama akses jalan dan jembatan.
Anos Yeremias, Wakil Ketua Komisi III, kepada sejumlah awak media memaparkan, kami akan minta kepada Komisi untuk memanggil Dinas PUPR untuk kita bicarakan, terkait, ruas jalan dan jembatan di Pulau Babar yang banyak dikeluhkan, oleh masyarakat.
Lebih lanjut, Anggota Legislatif asal fraksi Golkar itu menjelaskan, sejak 2011-2013 ada pembangunan beberapa ruas jalan dan jembatan, namun karena kualitasnya tidak terlalu baik, ada jembatan yang harus runtuh, juga yang memang kapasitasnya tidak bisa dilalui alat berat tetapi dipaksakan, jembatan itu ada klasifikasi sesuai dengan betonnya.
” Masyarakat juga mengeluhkan, ada spot tertentu yang memang seringkali membuat masyarakat kesulitan melewatinya. Misalnya, di noka-noka. Setelah ditinjau, memang rentan kecelakaan karena jarak pandang agak terbata dan jalannya itu agak sempit dan berlubang cukup berat,” beber Yeremias, Kamis (29/04/2021).
Ia menuturkan, kami sudah meminta mitra, dalam hal ini PUPR untuk mengutamakan pembenahan di Noka-Noka. Bersamaan dengan itu, kami juga mendampingi tim dari PUPR Pusat dalam hal ini BPJN, bersama-sama meninjau ruas jalan milik provinsi, ada jalan yang cukup baik.
” Namun, tidak ada pemeliharaan untuk bahu-bahu jalan, kami meminta kepada PUPR untuk tahun depan bahu-bahu jalan itu dibenahi,” terang Yeremias. (Vera)
