AMBON,MALUKU – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) provinsi Maluku, terus mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah. Pasalnya, tingkat penggunaan produk pembiayaan maupun tabungan/deposito syariah di Provinsi Maluku, masih sangat rendah.
” Salah satu upaya mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah, OJK Maluku gelar Gebyar Safari Ramadhan Maluku 2021,” kata Roni Nazra, Kepala OJK Perwakilan Maluku, Kamis (29/04/2021), dalam rilisnya, disela-sela Gebyar Safari Ramadhan 2021.
Upaya ini dilakukan, sebutnya, lantaran jumlah penggunaan produk pembiayaan/kredit, dari Bank Syariah sebesar 0,20 persen atau hanya 2 dari 1000 penduduk di Maluku. Demikian juga, dengan tingkat penggunaan produk tabungan/deposito, sebesar 0,08 persen atau hanya 8 dari 10.000 orang penduduk Maluku yang telah menggunakan tabungan/deposito berbasis syariah.
” Kondisi lembaga jasa keuangan syariah di provinsi Maluku, per posisi Februari 2021, total aset perbankan syariah di Maluku tumbuh 40,05 persen secara yoy atau sebesar Rp587,51 miliar, terutama berasal dari pertumbuhan dana
pihak ketiga 15,96 persen secara yoy atau sebesar Rp480,59 miliar,” ungkapnya.
Sementara itu, Nazra menuturkan, penyaluran dana dalam bentuk pembiayaan/kredit tumbuh 21,87 persen atau sebesar Rp234,32 miliar, pada periode yang sama.
Nazra menjelaskan, total pembiayaan yang disalurkan oleh perusahaan multifinance yang memiliki
produk pembiayaan syariah, mengalami peningkatan sebesar 1,38 persen secara ytd atau sebesar Rp10,65 miliar.
” LJK Non-Bank lainnya, yaitu Bank Wakaf Mikro, turut memiliki kinerja pembiayaan yang baik, dengan peningkatan sebesar 20,12 persen secara ytd, dengan total pembiayaan sebesar Rp227,92 juta,” sebutnya. (ulin)
