Lintas Peristiwa

Pasca Rusuh Manokwari, Pedagang di Pasar Wosi Tak Berjualan

MANOKWARI, INTIM NEWS – Bermula dari kejadian pembunuhan di kompleks Transito, Kabupaten Manokwari, Selasa 23 Maret kemarin, pedagang di pasar Wosi enggan membuka lapak dagangannya.

Hampir semua pedagang yang tidak berjualan, mereka trauma atas kejadian rusuh di Manokwari 19 Agustus 2019, sehingga mereka mengurungkan niatnya untuk mencari rupiah.

Udin, pedagang pasar Wosi mengaku, kejadian kemarin menambah trauma pedagang yang berjualan di pasar Wosi Manokwari.

IMG-20210324-WA0079

” Sebab disini sudah sering terjadi kasus rusuh, maka dengan kejadian kemarin membuat kami tambah trauma, sehingga kita langsung menyimpan,” ujar Udin, Rabu (24/03/2021).

Sehingga, kata dia, saat ini pedagang serba salah karena mau buka dan tutup semua pedagang sudah trauma.

” Kita bingung, mau buka atau tidak serba salah karena sudah trauma dengan kejadian rusuh,” tuturnya.

Sebab, lanjut dia, kejadian-kejadian yang sudah berlalu, masyarakat tidak terkontrol, merusak semua toko dan menjarah barang-barang.

IMG-20210324-WA0081

” Kejadian kemarin sepanjang jalan mereka mengambil barang dagang orang, sehingga membuat kita takut,” ucapnya.

Tidak hanya itu, Majid, pedagang Pasar Wosi juga menambahkan, untuk situasi pasar hari ini, banyak sudah tutup. Hampir semuanya takut dan trauma dengan kejadian itu.

” Kejadian seperti ini macam kita pikiran, kalau mau begini mau bagaimana lagi,” ucap Majid. Kita juga ada kredit di Bank, sehingga mau tidak mau tetap harus buka, sebab dari hasil jualan di pasar, kami bagi untuk hidup, kos dan lunasi utang,” tuturnya. (Safwan)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top