Ekonomi

Leha : Pariwisata Butuh Kerja Sama Dengan Instansi Lainnya

TIAKUR,MALUKU – Meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) di kabupaten Maluku Barat Daya (MBD), maka salah 1 sektor unggulan yang harus digerakan adalah pariwisata.

Namun harus diakui, untuk menggenjot sektor tersebut tidaklah mudah karena membutuhkan kerjasama semua pihak.

” Menggenjot sektor pariwisata, tidaklah mudah karena membutuhkan kerjasama semua pihak,
yakni, pemerintah, swasta dan masyarakat,” ungkap L.S.Leha, Kepala Dinas (Kadis) Pariwisata kabupaten MBD, kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis (18/03/2021).

Dalam wawancaranya,kadis menjelaskan, potensi pariwisata di MBD saat ini, sangat menjanjikan. Namun, tidak bisa dipungkiri, infrastruktur pendukung di MBD masih sangat minim.

Dirinya menguraikan, dengan masuknya taman bawah laut Welora sebagai spot destinasi wisata baru di Indonesia, maka rencana strategis pemda MBD adalah melakukan koordinasi serta kolaborasi dan sinergitas lintas sektor bersama OPD teknis, dalam menggenjot infrastruktur penunjang pariwisata di daerah ini.

“ Kalau kita bicara destinasi wisata maka kita bicara dari sektor perhubungan yakni di dalamnya ada bandara, penerbangan dan kapal. Selain itu, persoalan ketersediaan jalan, air bersih, komunikasi, hotel, penginapan, homestay, harus ada koordinasi dan kolaborasi lintas sektor,” ucapnya.

Kadis menyebutkan, banyak yang sudah dirancang dan diprogramkan oleh Dinas Pariwisata namun, perlu dikoordinasikan dan dikolaborasikan dengan OPD teknis lainnya.

Kendati.demikian, lanjut mantan Kadis Kelautan dan Perikanan MBD ini, selain koordinasi dan kolaborasi, semuanya tergantung keuangan daerah apalagi dimasa pandemi saat ini, pemerintah masih fokus dengan penanganan Covid-19.

Ia menuturkan, upaya dalam rangka meningkatkan sektor pariwisata sebagai sektor unggulan secara makro, sudah seharusnya dilakukan sejak dini agar mendapat perhatian dari segi alokasi anggaran.

“ Kalau mau tingkatkan PAD dari sektor pariwisata, pariwisata harus dijadikan sebagai sektor unggulan secara makro sehingga, ada semacam grand desain yang muaranya kepada alokasi anggaran. Sebab bicara pariwisata, ada kewenangan beberapa OPD teknis didalamnya, bukan hanya pure soal pariwisata.

Akuinya, koordinasi lintas sektor penting, mengingat saat ini MBD dengan salah 1 spot pariwisata di desa Welora, telah dikenal hingga manca negara. Ini merupakan peluang sekaligus tantangan, bagi pemerintah daerah dalam menyiapkan berbagai kebutuhan infrastruktur utama dan sarana pendukung serta infrastruktur yang menunjang pariwisata di MBD .

Terhadap lokasi wisata di desa Welora, Kadis menambahkan, pemerintah MBD belum berbuat banyak karena keterbatasan anggaran di masa pandemi. Namun, lewat Dinas Pariwisata kabupaten MBD, telah dilakukan beberapa kegiatan di desa Welora, diantaranya, kegiatan pelatihan kursus bahasa Inggris (english course), terhadap beberapa masyarakat setempat untuk dibina menjadi tour guide dan juga sosialisasi masyarakat sadar wisata dan hasilnya cukup efektif.

Dirinya berharap, ke depan pariwisata di MBD dapat dijadikan sektor unggulan daerah. Supaya, ada pihak swasta yang ingin berpartisipasi untuk menanamkan modalnya di MBD. Selain itu, koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral dapat ditingkatkan, dalam rangka sinergitas program pengembangan beragam potensi pariwisata, di MBD. (Ari)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top