Maluku

Kampung Rumput Laut Terobosan Terbaru Ditjen Perikanan Budidaya KKP

AMBON,MALUKU – ” Kampung Rumput Laut (RL), program kementerian yang kami harap bisa terealisasi di 2022,” ungkap Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) provinsi Maluku, Nur Muflich Mujianto, kepada INTIM NEWS (01/03/2021).

Ia menjelaskan, kampung RL ialah cakupan kawasan yang lebih spesifik sebagai lokasi pengembangan, produksi dalam skala besar. Beberapa hal mendasar dijadikan pertimbangan adalah komoditas khusus yang dikembangkan wilayah tersebut  dan memiliki potensi lebih besar untuk berkembang. Indikasi utama, kualitas perairan serta peruntukan wilayah sesuai dengan ketentuan.

Dijelaskan lebih lanjut olehnya, selain itu, di yakini banyak masyarakat yang terlibat, mampu memberikan efek secara ekonomi bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, secara luas. Ia menambahkan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT), yang pertama di survei. Dan mungkin selanjutnya, kami akan menyambangi Kota Tual dan Kabupaten Maluku Tenggara (Malra).

Nur Muflich Mujianto - Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) provinsi Maluku

Nur Muflich Mujianto – Kepala Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) provinsi Maluku

Ia menuturkan, tujuan survei ini untuk identifikasi, lokasi yang sesuai untuk dijadikan daerah pengembangan perikanan budidaya, dalam bentuk Kampung RL. Ini adalah upaya untuk lebih mengembangkan potensi wilayah, yang juga sejalan dengan upaya mendukung terwujudnya Maluku sebagai Lumbung Ikan Nasional (LIN).

Sebutnya, bantuan dari BPBL Ambon berupa bibit yang diserahkan kepada kelompok pembudidaya yang memenuhi syarat, sesuai juknis yang berlaku. Antara lain,  penerima bantuan kelompok harus beranggotakan 10 orang, data-data kelompok dilengkapi, dikukuhkan oleh pemerintah setempat, kemudian mengajukan usulan ke Kepala BPBL Ambon.

WhatsApp Image 2021-03-01 at 19.28.38

” Sementara, kami upayakan bibit untuk Maluku 5-10 ton karena wilayah kerja kami dari Pulau Sulawesi, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua, jadi kami harus proporsionalkan jumlahnya,” bebernya.

Dalam pelaksanaan lanjutnya, kata dia, kami berkoordinasi dengan Dinas Perikanan Kabupaten/kota dan DKP Provinsi.

WhatsApp Image 2021-03-01 at 19.28.37

” Kami juga pantau perkembangan melalui monitoring langsung maupun secara during. Jadi, kemungkinannya masih banyak karena kami masih dalam tahap identifikasi, hasil survei kami laporkan ke Ditjen Perikanan Budidaya untuk selanjutnya dibahas dan ditetapkan,” tegas Mufhliz.

Dirinya menambahkan, diyakini banyak masyarakat yang terlibat, mampu memberikan efek secara ekonomi, bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, secara luas, dalam rangka mendukung Maluku sebagai LIN. (Vera)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top