AMBON,MALUKU – Politisi PPP Maluku, Azis Hentihu yang juga Anggota Komisi II DPRD Provinsi Maluku, mensinyalir ada kejahatan sistematis yang dimainkan mafia minyak tanah subsidi untuk rakyat di Maluku, hingga terjadi kelangkaan beberapa bulan terakhir.
” Patut diduga by design yang mungkin saja dimainkan mafia BBM (minyak tanah). Dimana, kelangkaan masif terjadi di hampir semua pelosok kabupaten/kota di Maluku,” ungkap Hentihu, disela-sela pertemuan bersama Pertamina Maluku Papua dan Komisi II DPRD Maluku, Selasa (19/01/2021).
Dikatakan, ini sistematis, ini bisa by design yang dilakukan oleh mafia yang melakukan koneksi komunikasi untuk kepentingannya. Kejahatan semacam ini, dapat diidentifikasi.
Hentihu menjelaskan, adanya selisih nilai jual mitan subsidi dan non subsidi, menjadi pemantik bagi pengusaha, agen dan pangkalan mitan melakukan spekulasi yakni mitan subsidi dijual untuk kepentingan industri.
Ia mencontohkan, kebutuhan mitan yang dibutuhkan cukup banyak untuk pengerjaan pembangunan akses jalan di Maluku, sehingga patut menjadi dugaan dan catatan.
” Oleh karena itu, perlu ada pansus dalam waktu dekat dan sesuai UU Migas maka perlu kehadiran pihak Polda Maluku dan Disperindag mewakili pemerintah provinsi serta Pertamina untuk menyikapinya,” pinta Hentihu.
Menurutnya, Pertamina sudah menyiapkan kuota mitan dan kuota itu ideal di Maluku untuk dimanfaatkan selama 12 bulan kemudian ada penambahan 5-10 persen, jadi isu konversi mitan ke elpiji tidak menukik dan tidak menimbulkan panic buying, sehingga tidak ada efek sebenarnya.
” Jadi, ini kepentingan-kepentingan ekonomi yang negatif dan bagi Saya ini kejahatan kemanusiaan,” tutup Hentihu. (Vera)
