AMBON,MALUKU – Ikatan Pedagang Pasar Mardika (IPPM) Kota Ambon, meminta pemerintah agar menyiapkan tempat yang layak kepada para pedagang, guna mendukung revitalisasi pasar Mardika.
Hal ini dikatakan Rudiman Tewe, Ketua IPPM kepada INTIM NEWS, usai audiens bersama Komisi II DPRD Kota Ambon, Rabu (20/01/2021).

Rudiman Tewe – Ketua IPPM Kota Ambon
” Kami 599 pedagang mendukung dan bersedia direlokasi untuk program revitalisasi pasar mardika. Permintaan kami hanyalah, direlokasi ke tempat yang layak sesuai kesepakatan,” ungkap Rudiman.
Kata Rudiman lanjut, ini kembali kami tegaskan hari ini melalui DPRD Kota Ambon karena, sampai saat ini para pedagang masih terlunta-lunta, tidak ada kejelasan tempat relokasi sekalipun sudah ada kesepakatan.
Menurutnya, jika Pemkot dalam hal ini Disperindag sudah berikan kita tempat untuk ditempati pedagang yang memang sudah dari awal disepakati yakni, pasar terapung maka tidak ada persoalan.
Ia menyebutkan, dari 599 pedagang, kami minta cuma 270 kios untuk ditempati. Dimana, 1 kios ditempati oleh 3 – 4 pedagang yang masih ada hubungan keluarga dan ketika pasar sudah selesai dibangun, baru di akomodir semua pedagang untuk kiosnya masing-masing.
Lanjutnya, kalau kemudian Pemkot menyiapkan lokasi yang lain, maka tidak masalah juga bagi para pedagang.
” Oleh karena itu, melalui pertemuan hari ini juga, kami mewanti-wanti agar jangan lagi ada kebijakan baru, dengan adanya pergantian pejabat pada Disperindag, kemudian ada kebijakan lain lagi,” tandasnya.

Harry Putra Far-Far – Anggota DPRD Kota Ambon
Ia menambahkan, terkait informasi yang beredar adanya pungutan liar terhadap pedagang hingga Rp 3 juta-an perlu ada pembuktian.
Sepengetahuannya, ia akui, diberi gratis jadi tidak ada yang namanya pungutan-pungutan tersebut, karena tempat-tempat (kios) disediakan oleh pemerintah kota Ambon.
Sementara itu, Wakil Ketua Komisi II DPRD Kota Ambon, Harry Putra Far Far mengakui, revitalisasi pasar Mardika, banyak menimbulkan masalah yang perlu diselesaikan lintas sektoral.
” Menjadi catatan di komisi, revitalisasi pasar Mardika ini muncul banyak sekali masalah yang harus diselesaikan lintas OPD. Dimana butuh koordinasi yang baik, antara Perindag dan pedagang,” ujar Harry.
Ia menuturkan, komisi berharap, supaya proses revitalisasi ini, hingga nanti pasar ini siap, tidak lagi menimbulkan masalah, jadi ini harus ada keseriusan dari pemerintah kota.
” Salah satunya, perhatian khusus dari Walikota, sesegera mungkin harus ada Kadis Perindag definitif.
Kita ketahui, posisi Kadis Perindag ini kosong, padahal proses revitalisasi ini sedang berjalan. Untuk itu, dari DPRD kami mendorong secepatnya Walikota untuk melantik Kadis Perindag definitif, supaya mengawal dan merencanakan proses revitalisasi ini,” terang Harry. (Vera)
