Maluku

Pemda Malra Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW 1442 Hijriyah

MALRA,MALUKU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Maluku Tenggara (Malra) memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1442/2020 M. Peringatan Maulid, diisi dengan Shalawat dan Dzikir dengan melibatkan Sekretaris Daerah (Sekda) Ahmad Yani Rahawarin, Ketua MUI Malra, Ketua Forum Koordinasi Umat Beragama (FKUB), Staf ahli Bupati, para pejabat Eselon II, III dan IV serta ASN dan warga sekitar, yang berlangsung di gedung Islamic Center Malra, di Langgur, Senin (02/11/2020).

Bupati M Thaher Hanubun, ketika membuka acara peringatan Maulid Nabi menyampaikan, segala sesuatu tentunya berawal dari niat, begitu pula dalam memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, maka sejak melangkah dari rumah sampai ke tempat ini (gedung Islamic center Malra) mendapat imbalan pahala dari Allah SWT.

Bupati mengatakan, kegiatan-kegiatan keagamaan seperti Maulid Nabi dan kegiatan positif lainnya, agar selalu dikumandangkan. Selain itu, bukan hanya sekedar memperingati tetapi bagaimana kita dapat memaknai seluruh teladan yang dibawah Baginda Rasulullah Muhammad SAW yang diutus ke muka bumi ini untuk memperbaiki akhlak umat manusia.

” Melalui momentum perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW diharapkan, pesan-pesan serta Akhlaq Rosulullah yang mengajarkan tentang cinta kasih, kedamaian, suri tauladan dan hal-hal yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad, dapat dimaknai dan dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan kantor, keluarga dan masyarakat,” imbuhnya.

Bupati pada kesempatan itu, juga meminta kepada Sekretaris Daerah, agar ke depan peringatan hari-hari besar keagamaan dapat melibatkan semua ASN dari eselon II, III dan IV sampai staf biasa bahkan honorer, juga dengan umat-umat yang lain. Untuk maksud tersebut, dirinya juga meminta dukungan Kepala Kementerian Agama Malra.

Sementara itu, hikmah Maulid yang disampaikan Ketua FKUB Malra, Ustadz Hi Arifin Difinubun, menyampaikan, ada tiga fase yakni pertama, sebelum lahirnya Baginda Rasulullah SAW, kemudian fase sesudah lahir dan menyampaikan dakwah syiar agama Islam, kepada masyarakat khususnya jazirah Arab pada masa itu. Kemudian fase ketiga adalah, bagaimana perkembangan Islam setelah wafatnya Rasulullah Muhammad SAW.

Arifin menjelaskan, sebelum lahirnya Rasulullah Muhammad SAW, di jazirah Arab hidup dalam kegelapan, karena pada masa itu manusia dapat melakukan hal apa saja sesuai dengan keinginan dan nafsu kehendaknya (Jahiliah) karena tidak ada hidayah dan Nurullah dalam diri manusia. Sehingga Allah SWT mengutus Muhammad SAW, dengan tiga misi besarnya.

received_197421695265548

Pertama, Muhammad diutus untuk memperbaiki akhlak dan budi pekerti umat manusia, pada masa itu, hingga sampai saat ini. Sebagaimana disebutkan dalam firman Tuhan.

” Sungguh di dalam diri Muhammad SAW itu, terdapat suri tauladan yang baik. Dalam ayat yang lain Allah menyebutkan, kalau kamu mencari contoh yang terbaik itu ada dalam diri kepribadian Rasulullah Muhammad SAW. Selain itu dalam sabdanya Nabi sendiri mengatakan, Aku tidak diutus ke dunia ini, kecuali untuk menyempurnakan akhlak dan budi pekerti umat manusia. Ini yang harus kita contohi,” ajak Difinubun.

Kemudian lanjutnya dijelaskan, misi yang kedua yakni, Rasulullah Muhammad SAW, membawa misi agama Islam, Dinul Haq, agama yang paling terakhir dan dibawa oleh Rasulullah Muhammad SAW sebagai Nabi yang terakhir.

Selanjutnya, misi ketiga yang dibawa Baginda Rasulullah SAW seperti dalam firman Tuhan dan tidaklah Aku mengutus engkau wahai Muhammad, untuk menjadi rahmat di seluruh alam semesta ini. Inilah tiga esensi besar yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.

Di akhir ceramahnya, Arifin meminta perhatian dan dukungan pemda, terkait kurangnya kader, khusus bidang Da’i. Sehingga Maluku Tenggara, mengalami kekurangan kader untuk berdakwah. Sehingga ke depan bisa dilakukan lomba, khusus untuk dakwah. (Jufri)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top