JAKARTA,INTIM NEWS – Dikutip dari laman resmi Kementerian Kominfo (Komunikasi dan Informatika), disebutkan, Kementerian Kominfo menilai, mahasiswa memiliki peran penting dalam pelaksanaan Pemilihan Serentak 2020. Hal ini disampaikan oleh Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik, Widodo Muktiyo. Menurutnya, sebagai agen perubahan, mahasiswa memiliki peran vital dalam kehidupan bernegara.
“Dalam agenda politik akbar seperti Pemilihan Serentak 2020, mahasiswa mempunyai peranan penting untuk mengajak masyarakat melek politik untuk menyukseskan gelaran pemilihan,” ungkapnya, dalam Webinar Sosialisasi Pemilihan Serentak 2020 di Jakarta, Kamis (19/11/2020).
Menurut Dirjen IKP, mahasiswa memiliki kontribusi penting karena dalam era virtual, mahasiswa memiliki aksesibilitas lebih baik dan kepekaan terhadap teknologi digital.
“Mahasiswa menjadi mata dan telinga kita dalam Pemilihan. Mahasiwa dan media kampus berperan sebagai motor dan referensi bagi masyarakat, agar tidak salah dan tersesat dalam mendapatkan serta mengonsumsi informasi guna mendukung kesuksesan pesta demokrasi Pemilihan 2020,” tandasnya.
Dalam webinar itu, Dirjen Widodo menyampaikan materi “Peran Mahasiswa dalam Menyukseskan Pemilihan Serentak 2020”. Dirjen IKP menuturkan, Pemilihan Kepala Daerah tahun ini sangat istimewa karena berlangsung di tengah pandemi Covid-19.
“Dalam berbagai kegiatan harus mengedepankan protokol kesehatan, termasuk cara berkampanye juga mengeliminer semaksimal mungkin terjadi kerumunan. Ini yang Saya kira menjadi penting sehingga sejauh mana adik-adik mahasiswa bisa memainkan kiprahnya,” tuturnya.
Dirinya mengharapkan, mahasiswa dapat gigih untuk menjauhkan diri dari money politics. “Termasuk tidak terjebak pada apa yang disebut dengan black campaign atau kampanye negative, agar kita menyehatkan dunia digital kita,” tegasnya.
Dalam kegiatan, kolaborasi Direktorat Politik, Hukum dan Keamanan Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik dengan Universitas Muhammadiyah Magelang itu, hadir sebagai narasumber Rektor Unimma Suliswiyadi, Ketua KPU Kota Magelang Basmar Perianto Aron dan Akademisi Universitas Negeri Yogyakarta, Nasrullah.
Jaga Proses Pilkada
Data dari KPU tahun 2019, sebesar 40 persen pemilih didominasi oleh generasi Y dan Z dengan rentang usia 17 – 39 tahun. Posisi generasi muda dalam panggung, menjadi sangat penting karena mereka adalah agen perubahan. Peran mahasiswa menjadi agen perubahan, penggerak perubahan yang memunculkan ide-ide cemerlang, menjaga nilai seperti kejujuran, gotong royong sekaligus sebagai penerus bangsa dan sumber kekuatan moral serta pengontrol sosial melalui kritik, saran dan solusi kebijakan.
Rektor menyatakan, peran mahasiswa untuk pilkada tahun 2020 meliputi, menjaga proses pilkada berjalan secara demokratis adil, transparan dan kredibel.
“Mahasiswa juga berperan menyampaikan informasi pemberitaan yang benar dan jujur. Tidak berpihak pada salah satu paslon atau menjaga netralitas dan independensi,” ungkapnya.
Sebagai generasi milenial yang dianggap melek teknologi, Rektor mengharapkan mahasiswa mampu berperan aktif pada Pilkada di masa pandemi kali ini. Menurutnya, mahasiswa tidak boleh alergi dengan aktivitas politik, termasuk berpartisipasi dalam Pemilihan. Sebagai insan kritis, mahasiwa harus aktif melakukan kontrol dan pengawasan terhadap setiap proses politik yang berlangsung.
“Mahasiswa tidak boleh masa bodoh atau apriori, dalam kegiatan demokrasi seperti Pemilihan. Mahasiswa yang memiliki peran sangat srategis, dapat mengedukasi masyarakat tentang pelaksanaan pemilihan berdasarkan standar protokol kesehatan melalui kegiatan kreatif di media sosial,” kata Suliswiyadi.
Sementara itu, Ketua KPU Kota Magelang Basmar Perianto Aron mengatakan, ada beberapa hal dalam tahapan Pemilihan Serentak 2020 yang membutuhkan bantuan masyarkat dan mahasiswa.
“Terutama untuk menyampaikan informasi secara utuh. Sebagai pemilih pemula atau mahasiswa ini bisa membantu memberi pemahaman kepada masyarakat bahwa pemilihan ini memang harus dilakukan untuk pembaruan ataupun perbaikan ke depan secara legal,” paparnya.
Basmar Perianto mengharapkan, bisa bekerjasama dengan mahasiswa sebagai pemilih pemula. ”Tentunya secara cermat mengenal visi misi dan program serta riwayat hidup dari calon dan partai yang mengusung,” ujarnya.
Pada kesempatan yang sama, Akademisi Universitas Negeri Yogyakarta, Nasrullah menyatakan mahasiwa harus bisa menjadi contoh, mengedukasi bagaimana bersosial media yang baik. Mahasiswa sebagai generasi muda yang cerdas diharapkan, ikut aktif dalam membangun demokrasi yang bersih, jujur, dan bermartabat di Indonesia,” paparnya. (ulin)
