AMBON,MALUKU – Latihan Pemantapan Satuan Intelijen Deninteldam XVI/Pattimura TA. 2020, resmi ditutup oleh Pangdam XVI/Pattimura, Mayjen TNI Agus Rohman, yang bertempat di ruang Aula Deninteldam XVI/Pattimura, Sabtu (21/11/2020).
Dalam amanatnya, Pangdam mengatakan, dengan selesainya latihan ini, aparat intelijen sudah memiliki pengetahuan dan pengalaman yang mumpuni untuk membentuk jaring intelijen secara luas dan sekaligus dapat mengakses seluruh daerah.
” Sekalipun sasaran yang paling terpencil di wilayah sepenuhnya menjadi tanggung jawab KodamXVI/Pattimura, sehingga nantinya dapat mendeteksi setiap hakekat ancaman yang mungkin akan timbul,” kata Pangdam.
Latihan yang telah dilaksanakan, melalui aplikasi secara langsung terhadap taktik dan teknik intelijen, akan dapat meningkatkan kemampuan intelijen baik secara perorangan maupun dalam hubungan satuan, mampu secara terpadu melaksanakan kegiatan dan operasi intelijen dengan baik, sehingga dapat memprediksi dan mengantisipasi kemungkinan hakekat ancaman, di wilayah Maluku dan Maluku Utara.
” Jadi sistem taktik dan tekniknya, setiap intelijen dapat meningkatkan intelijen mereka masing-masing, baik itu secara perorangan ataupun dalam bentuk satuan,” jelas Pangdam.
Pangdam menuturkan, setiap aparat intelijen dalam melaksanakan tugas, sering berada di tempat-tempat yang penuh dengan jebakan, situasi yang sulit, rawan dan bahkan berbahaya.
“ Guna menghadapi keadaan yang demikian itu, maka setiap personel intelijen harus disiapkan dan dibekali dengan pengamanan tubuh dan kemampuan fisik yang prima, sehingga tidak mudah terjerumus pada hal-hal yang dapat melanggar etika, norma maupun aturan hukum yang berlaku,” tutur Pangdam.
Diakhir amanatnya, Pangdam menekankan kepada seluruh personel Intelijen, agar dapat memanfaatkan pengetahuan yang telah dimiliki selama latihan dan menanamkan naluri intelijen, dalam diri mereka masing-masing untuk bagaimana bisa lebih peka dan peduli, terhadap setiap perkembangan situasi yang ada serta dapat menghilangkan sikap apatis, egois, mau menang sendiri dan terhindar dari sikap arogan dan kesewenang-wenangan yang nantinya, dapat melanggar hukum dan merusak citra TNI. (Ismi)
