JAKARTA,INTIM NEWS – Dikutip dari laman resmi Kementerian Kominfo, Menteri Kominfo (Komunikasi dan Informatika) Johnny G. Plate, menerima kunjungan Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau Kak Seto. Dalam pertemuan tersebut, Menteri Kominfo mengapresiasi terselenggaranya Kongres Anak Indonesia secara virtual, pada 21 sampai 23 September 2020 lalu. Bahkan, Menteri Johnny mengajak LPAI untuk berkolaborasi dengan Gerakan Nasional Literasi Digital atau Siberkreasi.
“ Ada beberapa rekomendasi Kongres Anak seperti fasilitasi peran dan minat anak, sosialisasi dan promosi, itu nanti bisa berkolaborasi dengan Siberkreasi. Kita menyambut baik ini dan menawarkan kolaborasinya melalui Siberkreasi,” ujarnya dalam pertemuan yang berlangsung di Ops Room Kantor Kementerian Kominfo, Jakarta, Kamis (19/11/2020).
Menurutnya, kolaborasi antara LPAI dan Siberkreasi penting mengingat aktifitas di ruang digital menjadi kegiatan rutin dan panjang tanpa batas, oleh Kementerian Kominfo dalam menjaga ruang digital yang bersih untuk seluruh warga negara, terutama anak-anak.
“Tidak sedikit di situ (ruang digital) yang memanfaatkan untuk destkruktif yang luar biasa pada cara berpikir, cara interaksi sosial di lingkungan kelompok sosial, memecah belah dan seterusnya,” jelasnya.
Oleh karena itu, Kementerian Kominfo terus berkomitmen dan secara rutin melakukan pengawasan, di ruang digital melalui Tim AIS. dibawah Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika.
“Cyberdrone itu melakukan patroli siber 24 jam sehari, 7 hari seminggu non stop. Pekerjaan itu, begitu beratnya untuk men-takedown barang-barang begini (konten negatif) karena dia jutaan dan harus diselesaikan secara manual,” tandasnya.
Menteri Kominfo menuturkan lagi, selain upaya pemerintah dalam melakukan perlindungan terhadap anak melalui kebijakan strategis dan berpedoman pada Undang-Undang terkait, peran utama atau pertahanan pertama ada pada orang tua di rumah.
“Itu pertahanan pertama dan pertahanan yang paling efektif, karenanya kami menyentuh itu dari Kominfo melalui Gerakan Nasional Literasi Digital yang melibatkan puluhan juta rakyat dan mengikutsertakan lebih dari 100 lembaga, termasuk lembaga swadaya masyarakat,” ujarnya.
Dirinya menilai, Siberkreasi yang merupakan gerakan masyarakat juga memiliki tujuan yang sama seperti LPAI dibawah Kementerian Sosial.
“Oleh karena itu, Saya menaruh perhatian serius pada Siberkreasi. Saya backup betul itu karena dia melibatkan banyak peranan masyarakat, karena Siberkreasi ini basic skill terkait digital,” ujarnya.
Kepada Kak Seto dan jajaran LPAI, Menteri Kominfo kembali menegaskan, pentingnya peran pertahanan orang tua dan keluarga dalam perlindungan terhadap anak.
“Karena pertahanan keluarga sasarannya di keluarga, sasaran di keluarga efektif melalui apa? Kalau gerakan nasional literasi digital dia langsung ke situ, jadi kolaborasi itu barangkali bisa membantu,” imbuhnya.
Dalam pertemuan itu Menteri Kominfo didampingi Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Sumber Daya Perangkat Pos dan Informatika (Dirjen SDPPI) Ismail, serta Juru Bicara Kementerian Kominfo Dedi Permadi.
Sementara itu, Kak Seto didampingi Sekjen LPAI Henny Adi Hermanoe, Wakil Kepala Sekretariat Kiki Rizki Fitriani dan Project Manager IISD (Indonesia Institute for Social Development) Artati Haris. (ulin)
