Maluku

Gubernur : Diantara 11 Kepala Daerah, Hanya Bupati Thaher Yang Intens Berkoordinasi

MALRA,MALUKU – Masyarakat Maluku harus cerdas dalam melihat dan memilih pemimpinnya. Karena diantara Bupati dan Walikota di 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, hanya Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun yang selalu intens berkomunikasi dan berkoordinasi, dengan Gubernur Maluku untuk memperjuangkan berbagai keperluan dan kepentingan daerah di pusat. Ini berdasarkan implementasi dari PP Nomor 33 Tahun 2018, sebagaimana dimaksud berisi tentang Pelaksanaan Tugas dan Wewenang Gubernur sebagai Wakil Pemerintah Pusat.

” Bupati M. Thaher Hanubun, bukan orang pertama yang memimpin Maluku Tenggara. Namun Saya yakin, masyarakat bisa menilai bagaimana sosok mantan guru olahraga ini, memiliki niat dan kinerja yang luar biasa. Sehingga, jika ingin Malra lebih maju ke depan, mari bersama-sama dengan beliau untuk membangun Malra, agar ke depan lebih baik lagi. Diantara Bupati dan Walikota di 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Maluku, hanya Bupati Maluku Tenggara, M. Thaher Hanubun yang selalu intens berkomunikasi dan berkoordinasi, dengan Gubernur ,” ungkap Murad Ismail, Gubernur Maluku,
ketika membuka kegiatan Karakter Building di Desa (Ohoi) Weduar Feer, Kecamatan Kei Besar Selatan Barat, Selasa (27/10/2020).

Gubernur menegaskan, untuk memperjuangkan kepentingan daerah di pusat, setiap Bupati dan Walikota harus mendapatkan rekomendasi dari Gubernur, jika tidak, sulit untuk diakomodir.

” Dan Saya memberikan apresiasi khusus kepada Bupati Maluku Tenggara, M.Thaher Hanubun, yang dalam kepemimpinannya, selalu intens berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Saya,” sebutnya lagi.

received_203347841408996

Ia lebih lanjut mengatakan, selaku Gubernur Maluku, Ia akan terus memperjuangkan apa yang telah dilakukan saat ini dan ke depannya untuk keperluan pembangunan Maluku Tenggara. Meskipun begitu, Gubernur akui, beberapa program pembangunan salah satunya pembangunan jalan trans lingkar Kei Besar yang direncanakan dikerjakan pada tahun 2020 ini, mengalami perubahan akibat dampak dari pandemi Covid-19.

” Untuk Jalan Trans Kei Besar, jika tidak ada Covid-19, anggaran sudah turun sebenarnya. Tapi akibat pandemi Covid-19 jadi anggarannya terkoreksi. Tapi Saya kemarin sudah dipanggil dan bertemu dengan Menteri Bappenas dan Saya sudah ajukan anggaran untuk 2021 sebesar Rp7, 9 triliun untuk pembangunan jalan trans Lingkar Kei Besar, Jalan Lingkar Buru dan Lingkar Seram, sama destinasi wisata yang ada di Banda Neira,” sebutnya.

Dalam lawatannya ke kabupaten Malra, mantan Dankor Brimob itu juga membeberkan, beberapa jenis bantuan dari pemerintah provinsi Maluku, kepada pemda setempat. Ini juga sebutnya, untuk memenuhi permintaan Bupati .

“ Untuk kabupaten Maluku Tenggara tahun 2020- 2021 itu, ada 7 sampai 8 item bantuan yang akan kita berikan di sini. Antara lain, bantuan bangunan sekolah SD dan Madrasah 3 unit senilai Rp 6 miliar, air bersih dan sanitasi senilai Rp 35 miliar, embung senilai Rp 7 miliar, jalan Elat-Ngurdu-Fako-Hollat sekitar Rp 40 miliar, jalan Kei Kecil sekitar Rp 15 miliar, jembatan Dian-Tetoat dengan panjang 120 meter senilai Rp 200 miliar dan 100 unit rumah Rp 303 miliar. Dengan demikian, total bantuan yang akan dikucurkan sekitar Rp 606 miliar,” bebernya.

Bulan depan, lanjut Gubernur, dirinya bersama pimpinan dan anggota DPRD Provinsi Maluku, akan kembali mengunjungi Maluku Tenggara dengan agenda menyerap aspirasi di daerah.

“Kami akan melihat secara langsung, daerah-daerah yang perlu ditangani oleh kita dan kita segera kasih masuk di APBD 2021,” pungkasnya. (Jufri)

Print Friendly, PDF & Email
Comments
To Top